Calon Pj Gubernur DKI! Anggota DPRD Ini Nilai Sosok Heru Budi Lebih Berpengalaman

Sabtu, 21 Mei 2022 - 16:41 WIB
loading...
Calon Pj Gubernur DKI! Anggota DPRD Ini Nilai Sosok Heru Budi Lebih Berpengalaman
Melihat tiga nama Pj Gubernur Jakarta yang muncul, anggota DPRD DKI Hardiyanto Kenneth menilai sosok Heru Budi Hartono lebih memahami permasalahan di Ibu Kota. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada Oktober 2022. Tiga nama telah mencuat akan diusulkan menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.

Ketiga nama tersebut, yakni Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali, dan Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro. Penetapan Pj Gubernur DKI Jakarta ada di tangan Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).



Melihat ketiga nama yang muncul, anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menilai sosok Heru Budi Hartono yang lebih menonjol. Sebab memahami permasalahan di Ibu Kota.

"Jika dilihat dari syarat dan karakter yang layak untuk mengisi jabatan tersebut, ada di sosok Pak Heru Budi. Menurut saya, Beliau sudah paket komplit. Beliau sangat memahami tentang seluk-beluk permasalahan di Jakarta," ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan itu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/5/2022).

Pria yang akrab disapa Kent ini menilai Heru Budi memiliki segudang pengalaman di lingkup birokrasi selama hampir seperempat abad di Jakarta. Mulai dari Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara pada 1993, lalu menjadi Wali Kota Jakarta Utara, hingga menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.

Baca juga: September, Mendagri Ajukan 3 Nama Calon Pj Gubernur DKI Pengganti Anies

"Pengalaman Pak Heru Budi di lingkup birokrasi itu sudah melebihi kata cukup untuk menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta. Rekam jejak Beliau selama ini terbilang sangat baik," kata anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.

Apalagi saat di Jakarta, kata Kent, Heru pernah mengusulkan larangan penggunaan kendaraan pribadi setiap Jumat pekan pertama untuk SKPD DKI, dan itu berhasil.

Menurut Kent, pria yang kelahiran Medan 13 Desember 1965 itu juga memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo. Hal itu merupakan suatu poin keunggulan sendiri bagi Heru. Diketahui, Heru dekat dengan Jokowi sejak masih di DKI Jakarta hingga sampai dibawa ke Istana Negara.

"Pak Heru Budi saat ini menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden, hal itu merupakan satu modal untuk Beliau. Beliau paham permasalahan tentang Jakarta, juga memahami permasalahan secara nasional," beber Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

Selain itu, sambung Kent, Heru Budi juga dikenal sebagai sosok pekerja keras dan tidak pernah lelah dalam persoalan kebaikan masyarakat. Seperti yang sudah dilakukannya ketika menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara.



"Menurut sepengetahuan saya, Beliau itu tipe pekerja keras, dan tidak banyak teori. Track record pengalamannya, saat menjadi Wali Kota Jakarta Utara yaitu Beliau merevitalisasi Waduk Pluit," katanya.

"Dan yang terpenting, Pak Heru Budi harus bisa melanjutkan segala program yang sedang berjalan yang diteruskan dari gubernur sebelumnya," sambung Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDIP DKI Jakarta itu.

Kent juga menilai, Heru memiliki jiwa komunikasi yang baik. Hal tersebut bisa menjadi modal Heru Budi untuk menjalin komunikasi yang harmonis dengan para anggota DPRD DKI Jakarta.
Pengalamannya menjadi Kepala Staf Presiden juga otomatis mempunyai jaringan yang luas terhadap kementerian/lembaga di kabinet Jokowi.

Hal tersebut otomatis akan memudahkan tugas Heru untuk berkomunikasi lintas lembaga negara pada saat diberi amanah menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.

"Jadi saya kira profil Pak Heru lebih cocok menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta. Tetapi semua itu tetap kita kembalikan kepada Pak Presiden Jokowi untuk menunjuk Penjabat Gubernur DKI Jakarta bulan Oktober nanti," tandasnya.

Adapun untuk dua calon lainnya, yakni Marullah Matali dan Juri Ardiantoro, Kent menilai masih ada beberapa kekurangan untuk memimpin Ibu Kota.

"Untuk Pak Marullah, Beliau belum memumpuni untuk memimpin DKI dari sisi pengalaman serta jaringan. Sedangkan Pak Juri hanya menguasai di bidang penyelenggara Pemilu yang cukup lama ditekuninya sejak 2003 hingga 2017," tutup Kent.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1188 seconds (0.1#10.140)