Sepeda, Kendaraan Gowes yang Kini Banyak Dicari

Sabtu, 20 Juni 2020 - 01:02 WIB
loading...
Sepeda, Kendaraan Gowes yang Kini Banyak Dicari
Pesepeda melintas di jalur khusus sepeda di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (18/6/2020). Sepeda kini banyak dibeli seiring meningkatkatnya keinginan berolahraga di masa pandemi. FOTO/DOK.SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Hampir dua jam Munir Pratama (32) membuka sejumlah aplikasi belanja online. Satu per satu keyword pencarian sepeda gunung Trex dipelototinnya. Jempol tak henti-hentinya men-scroll ke atas, matanya menyisir sejumlah hasil pencarian dari sejumlah aplikasi belanja online.

"Gila nih, semuanya udah habis," keluh Munir ditemui di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (19/6/2020).

Kepada SINDOnews, Munir mengakui sudah sepekan terakhir mencari sepeda gunung itu. Meski beberapa kali berhasil membeli dan mentransfer, tapi selang dua hari kemudian pembelian itu gagal. Uang yang telah di transfer ke akun belanja online dikembalikan.( )

Munir mengakui baru setengah tahun terakhir menggeluti hobi bersepeda . Selama itu pula ia menggunakan sepeda lipat Exotic berkeliling Jakarta dari rumahnya di Pekojaan, Tambora, Jakarta Barat.

Selama menggunakan sepeda gowes, ia kerap melintasi kawasan Kota Tua. Sementara saat weekend, ia mulai menyisir jalanan Jayam Wuruk, Thamrin, Sudirman, Senayan, hingga Blok M.

Di kawasan itu pula, Munir merasakan suasana bersepeda sangat berbeda. Jalanan Thamrin hingga Senayan dalam sebulan terakhir cukup ramai. Jalur sepeda yang dulu sepi, jumlah pesepeda bisa dihitung dengan jari, kini mulai penuh sesak. Munir tak jarang harus mengurangi kecepatannya agar tak bersenggolan dengan pesepeda lain.

Toko Sepeda
Upaya Munir mencari sepeda gunung Trex tak hanya melalui situs belanja online. Ia pun sempat mendatangi sejumlah toko sepeda. Namun, sepeda yang ia cari tak kunjung ketemu. Munir mulai frustasi hingga akhirnya mencari di situs jual beli online.( )

Di kawasan Kemanggisan hingga Rawa Belong banyak toko sepeda mulai menjamur. Pembelinya pun membeludak. Seperti Toko Bude di kawasan Kemangisan, Palmerah, Jakarta Barat, sore tadi. Tampak banyak yang berkunjung. Sejumlah kendaraan yang terparkir di depan toko, membuat kemacetan di kawasan itu tak terhindarkan.

Di dalam toko, antrean di depan kasir mengular. Para pembeli sepeda itu pun harus sabar menunggu gilirannya.

Seorang wanita berumur sekitar 40 tahun, yang kerap dipanggil Bude, tampak sibuk menghitung. Tangan kanannya lincah mencatat pembelian di kertas nota. Sedang tangan kiri sibuk mencatat dan memasukan sejumlah harga di kalkulator.

Untuk membantunya, Bude mempekerjakan tiga montir. Setiap hari, para pekerjanya sibuk memperbaiki sepeda. Permasalahan di pedal kaki, rantai, hingga stang bengkok, hal yang banyak dikeluhkan pelanggan. "Untuk upah, kita terima berapa pun," kata Ali, salah satu montir di Toko Bude.

Kondisi tak jauh berbeda juga terlihat di toko sepeda di kawasan Rawa Belong. Para pembeli mulai memenuhi kawasan itu. Antrean menumpuk terlihat hingga keluar toko.

Deden (39), penjual sepeda mengakui dalam beberapa hari terakhir penjual sepeda meningkat hingga 50%.
Bila sebelumnya hanya terjual 10-20 unit sepeda, kini meningkat hingga 10 kali lipat per hari. Deden mengaku dirinya terpaksa menyewa sebuah kamar tak jauh dari tokonya. Sepeda lipet dan beberapa aksesoris sepeda ia simpan agar tokonya tak penuh. "Jadi begitu ada pesen, baru kami ambil ke gudang," katanya.

Seorang pembeli, Selvi (27) mengakui kedatanganya ke toko untuk membeli sepeda lipat. Ia memilih membeli sepeda lipat karena lebih mudah disimpan. "Kalau sepeda lipat masih bisa kita bawa ke KRL atau Transjakarta," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1421 seconds (0.1#10.140)