Viral Surat Ormas Minta THR, Netizen Kocak Sorot Stempel Terbalik hingga Ejaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Surat permintaan tunjangan hari raya (THR) dari oknum organisasi kemasyarakatan (ormas) kembali menjadi sorotan. Kali ini foto surat permohonan dana THR dari pengurus ormas di Jakarta Barat dan Bekasi, viral di media sosial.
Foto surat permintaan dana THR tersebut diunggah oleh akun Twitter @txtdrberseragam, Selasa (19/4/2022). Beragam komentar kocak datang dari warganet.
Dalam unggahan tersebut, foto pertama perihal permohonan dana dengan kop surat Pimpinan Ranting Cengkareng Timur Pemuda Pancasila Kota Administrasi Jakarta Barat. Surat bernomor 001.T12/PR-PP/V/2022 tersebut tertanggal 18 April 2022.
Baca Juga: Anies: Jika Ormas Memaksa Minta THR, Laporkan ke Polisi
Tidak disebutkan dengan jelas kepada siapa surat tersebut ditujukan. Surat hanya ditujukan umum kepada Bapak/Ibu. Surat itu ditandatangani oleh Sarmuji selaku ketua, dan Alex selaku Sekretaris.
Surat kedua memiliki kop beruliskan Banaspati atay Barisan Nasional Patriot Sejati Indonesia. Dalam kop surat tertera alamat di Jalan Buyut Kaifah, Desa Karang Anyar, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi.
Surat dari Banaspati ini ini lebih jelas perihal permohonan dana THR yang ditujukan kepada perusahaan dan pengusaha yang ada di lingkungan ormas itu.
Surat tersebut dibuhi stempel/cap pimpinan kedua ormas. Menanggapi surat tersebut, beragam cuitan disampaikan warganet di kolom kementar.
Sejumlah warganet ada yang fokus menyoroti stempel/cap surat Pimpinan Ranting Pemuda Pancasila Kelurahan Cengkareng Timur.
"Kok stempelnya kebolak yak," tanya akun @mandidong.
"Ni mata saya apa emang stempel nya kebalik?" komentar akun @alfarabyab.
"Stempelnya bener ko, mas bacanya kebalik kali," balas akun @eukariona.
"Seenggaknya stempelnya benerin dulu lah, kalo salah yaa tinggal print ulang, stempel ulang gak sampe 3 rb," saran akun @aingmuumet.
Tidak sedikit juga yang berkomentar mengenai ejaan yang terdapat pada surat itu. Sebab ejaan dalam surat itu banyak yang tidak memenuhi unsur Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
"Stempel kebalik (PP). Partisifasi (PP). Pinpinan (BANASPATI). Bikin surat yang bener dulu lah," balas akun @alif_aristya.
"Mending belajar penulisan sesuai PUEBI dulu, sebenernya masih banyak yang salah tapi udah cape ngoreksinya," tulis akun @Hirum.
Ada juga warganet yang menyoroti perihat nomor surat. "Btw nomer surat ormas pp kok romawi V ya? Padahal baru bulan IV. Harus belajar lagi nih surat menyurat," komentar ‎akun @akbarpitiq.
Foto surat permintaan dana THR tersebut diunggah oleh akun Twitter @txtdrberseragam, Selasa (19/4/2022). Beragam komentar kocak datang dari warganet.
Dalam unggahan tersebut, foto pertama perihal permohonan dana dengan kop surat Pimpinan Ranting Cengkareng Timur Pemuda Pancasila Kota Administrasi Jakarta Barat. Surat bernomor 001.T12/PR-PP/V/2022 tersebut tertanggal 18 April 2022.
Baca Juga: Anies: Jika Ormas Memaksa Minta THR, Laporkan ke Polisi
Tidak disebutkan dengan jelas kepada siapa surat tersebut ditujukan. Surat hanya ditujukan umum kepada Bapak/Ibu. Surat itu ditandatangani oleh Sarmuji selaku ketua, dan Alex selaku Sekretaris.
Surat kedua memiliki kop beruliskan Banaspati atay Barisan Nasional Patriot Sejati Indonesia. Dalam kop surat tertera alamat di Jalan Buyut Kaifah, Desa Karang Anyar, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi.
Surat dari Banaspati ini ini lebih jelas perihal permohonan dana THR yang ditujukan kepada perusahaan dan pengusaha yang ada di lingkungan ormas itu.
Surat tersebut dibuhi stempel/cap pimpinan kedua ormas. Menanggapi surat tersebut, beragam cuitan disampaikan warganet di kolom kementar.
Sejumlah warganet ada yang fokus menyoroti stempel/cap surat Pimpinan Ranting Pemuda Pancasila Kelurahan Cengkareng Timur.
"Kok stempelnya kebolak yak," tanya akun @mandidong.
"Ni mata saya apa emang stempel nya kebalik?" komentar akun @alfarabyab.
"Stempelnya bener ko, mas bacanya kebalik kali," balas akun @eukariona.
"Seenggaknya stempelnya benerin dulu lah, kalo salah yaa tinggal print ulang, stempel ulang gak sampe 3 rb," saran akun @aingmuumet.
Tidak sedikit juga yang berkomentar mengenai ejaan yang terdapat pada surat itu. Sebab ejaan dalam surat itu banyak yang tidak memenuhi unsur Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
"Stempel kebalik (PP). Partisifasi (PP). Pinpinan (BANASPATI). Bikin surat yang bener dulu lah," balas akun @alif_aristya.
"Mending belajar penulisan sesuai PUEBI dulu, sebenernya masih banyak yang salah tapi udah cape ngoreksinya," tulis akun @Hirum.
Ada juga warganet yang menyoroti perihat nomor surat. "Btw nomer surat ormas pp kok romawi V ya? Padahal baru bulan IV. Harus belajar lagi nih surat menyurat," komentar ‎akun @akbarpitiq.
(thm)