2 Tahun Sunyi, Anies Sebut Ramadhan Tahun Ini Berubah dan Kembali Hidup

Minggu, 03 April 2022 - 05:58 WIB
loading...
2 Tahun Sunyi, Anies Sebut Ramadhan Tahun Ini Berubah dan Kembali Hidup
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan setelah Salat Tarawih berjamaah dengan warga sekitar rumahnya. Foto: @aniesbaswedan
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah melanda negeri ini dengan kurun waktu dua tahun sejak 2019. Belakangan kasusnya juga sudah mulai melandai, bahkan di Bulan Ramadhan ini masyarakat mulai mengerjakan Salat Tarawih berjamaah di masjid tanpa jarak.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, hal demikian patut disyukuri. Bahkan, kini anak-anak sudah bisa bercengkraman dengan teman-temannya dengan riang gembira sesuai dengan sejumlah yang diunggah akun Instagram @aniesbaswedan.

“Dua tahun sudah Ramadhan terlewati dengan sunyi. Tahun ini berubah. Ramadhan kembali hidup, keceriaan kembali memancar,” kata Anies dalam unggahanny seperti dikutip, Minggu (3/4/2022).

Anies mengatakan, keceriaan tampak dari wajah anak-anak yang semringah dengan hal tersebut.

“Wajah anak-anak itu semringah. Mereka berdatangan. Ada yang datangnya sambil berlarian dengan sarung melingkar di pundak, ada yang jalan dengan tenang,” katanya.

Anies mengatakan, warga sekitar rumahnya sudah bisa melakukan salat berjamaah. Bahkan, pendopo yang selama pandemic tidak digunakan untuk salat berjamaah kini sudah bisa digunakan kembali.

“Malam ini di pendopo kami semua kembali bersujud bersama. Puluhan warga, khususnya anak-anak dan ibu-ibu, di kampung kami di Lebak Bulus. Pendopo ini memang biasa digunakan untuk tarawih,” katanya.

Anies juga menceritakan kebiasaan anak-anak setelah pulang Salat Tarawih. Hal itu, menurut dia, merupakan kebiasanya sebelum pandemic melanda negeri ini.



“Anak-anak selalu penuh semangat. Sarung, peci dan baju terlihat rapi saat datang. Saat akan pulang: banyak yang berantakan. Peci miring, gulungan sarungnya longgar, bahkan sebagian sudah melorot. Beda dengan yang bermukena, sebagian besar tetap rapi dan tertib hingga akhir,” tuturnya.

Dia mengatakan, tarawih anak laki-laki memang sering dipenuhi dengan keisengan. Bagi mereka, apapun adalah bermain. “Itu semua mengingatkan atas masa kecil kita dulu. Segalanya adalah bermain. Hanya di bulan puasa juga, kita dulu bisa dapat izin, main di malam hari,” kata Anies.

Barangkali suasana tarawih anak-anak di banyak tempat juga mirip. Semangat tinggi, ketertiban belum tinggi. Misalnya, jika anak-anak hapal bacaan imamnya, maka beramai-ramai ikut melafalkan dengan lantang. Seakan mau mengabarkan pada semua bahwa mereka juga hapal.

“Imamnya kolektif. Anak-anak memang unik: posisi makmum tapi semangatnya imam. :),” ujar Anies.

Dia juga mengatakan, iika imam memilih bacaan dari ayat-ayat yang anak-anak tak kenal, maka tiada lagi suara anak yang mengikuti bacaan imam. Barulah Tarawih jadi tenang.

“Alhamdulillah, Ramadhan kali ini jamaah telah kembali memenuhi masjid, musala, langgar, tajuk, atau surau bahkan di aula-aula. Suasana Ramadhan di malam hari kembali hidup,” kata Anies.

Anies juga mengucapkan kepada masyarakat yang menunaikan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. “Sekali lagi, selamat puasa. InsyaAllah Ramadhan ini membawa kita meraih derajat muttaqin,” ujarnya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2191 seconds (0.1#10.140)