Keluhkan Debu Batubara dari Kawasan Berikat Nusantara Warga Sambangi KSOP Marunda

Rabu, 02 Maret 2022 - 22:52 WIB
loading...
A A A
"Nah gerakan kemarin itu, kami yang berada di ring pertama seperti di RT01, RT02 di Rumah Si Pitung, RT03 di Masjid Al-Alam tidak ikut gerakan yang diadakan di Rumah Susun. Karena ini salah alamat, sasarannya. KCN tidak ada masalah," ucapnya.



Untuk itu, Ade berharap kepada perusahaan yang berada dekat dengan lokasi pemukiman warga untuk bisa berkontribusi terhadap lingkungan sekitar dan juga warga yang tinggal.

Menurutnya, perusahaan perlu meningkatkan keamanan pengolahan bahan bakunya agar tidak mencemari lingkungan. "Kesehatan, ekonomi, dan lingkungan kami ini bagaimana biar asri, itu yang kami inginkan," Tuturnya.

Sementara itu, Kepala KSOP Marunda Isa Amsyari yang menemui warga langsung menyampaikan jika udara tercemar yang dirasakan oleh warga Marunda, Cilincing, Jakarta Utara bukan berasal dari Pelabuhan setempat.

"Saya bertemu dengan warga Kampung Marunda Pulo yang berada di ring 1. Jadi mereka mengeluhkan limbah dan polusi batubara. Laporan dari warga bahwa yang paling potensi terbesar itu adalah dari cerobong asap pembakaran batu bara," kata Isa saat dikonfirmasi.

Dijelaskan Isa, berdasarkan hasil penelusuran jika pabrik pengolahan atau pembakaran batubara letaknya tidak di dalam pelabuhan. Melainkan dari kawasan KBN (Kawasan Berikat Nusantara) yang memang terdapat industri didalamnya.

"Karena pelabuhan bukan tempat industri tapi hanya tempat aktivitas bongkar muat barang. Jadi di luar kewenangan KSOP Marunda," kata Isa.



Selain bongkar muat dan penumpang, pelabuhan juga berfungsi menaruh barang sementara sebelum pengapalan atau sebelum dibawa truk angkut menuju pabrik pengolahan yang letaknya di luar pelabuhan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1726 seconds (0.1#10.140)