KNKT Sebut Visi Misi Transjakarta Belum Mencerminkan Aspek Keselamatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono membeberkan fakta mengejutkan dari operasional bus Transjakarta. Visi-misi perusahaan PT Transjakarta belum mencerminkan aspek keselamatan.
"Kami melihat pada visi misi perusahaan, belum tercermin mengenai keselamatan. Lebih (mencerminkan) mengenai kepada kenyamanan dan kebersihan. Tapi aspek keselamatan ini tidak tergambar dalam visi misinya," kata Soerjanto dalam FGD yang digelar Dewan Transportasi Kota Jakarta secara daring, Rabu (9/2/2022).
Untuk itu, Soerjanto berpesan kepada TransJakarta agar aspek keselamatan dapat dimasukkan dan menjadi bagian utama dalam pelayanan salah satu moda transportasi massal andalan warga Jakarta ini.
Selain itu, KNKT juga menemukan belum adanya manajemen risiko Transjakarta yang sesuai dengan peraturan menteri dan belum adanya unit khusus untuk keselamatan (safety). Dengan demikian, pihaknya merekomendasikan agar pembentukan unit khusus untuk keselamatan atau safety ini dimasukkan dalam perbaikan jangka pendek.
"Kami rekomendasikan ke Transjakarta untuk perbaikan jangka pendek. Kita harapkan dalam beberapa bulan unit ini makin lama makin efektif karena memang mengenai keselamatan butuh waktu," tandasnya.
Di samping itu, KNKT meminta agar Transjakarta dalam menjalankan tugasnya selalu berpedoman pada SOP yang berlaku, dan juga diterapkan kepada pihak ketiga mitra dari Transjakarta.
"Masalah standar yang ditetapkan ini menjadi bagian yang harus dibuat oleh Transjakarta, baik dipakai untuk dirinya sendiri maupun pihak ketiga. Mereka juga harus melaksanakan standar yang sudah ditetapkan oleh Transjakarta," tukasnya.
"Kami melihat pada visi misi perusahaan, belum tercermin mengenai keselamatan. Lebih (mencerminkan) mengenai kepada kenyamanan dan kebersihan. Tapi aspek keselamatan ini tidak tergambar dalam visi misinya," kata Soerjanto dalam FGD yang digelar Dewan Transportasi Kota Jakarta secara daring, Rabu (9/2/2022).
Untuk itu, Soerjanto berpesan kepada TransJakarta agar aspek keselamatan dapat dimasukkan dan menjadi bagian utama dalam pelayanan salah satu moda transportasi massal andalan warga Jakarta ini.
Selain itu, KNKT juga menemukan belum adanya manajemen risiko Transjakarta yang sesuai dengan peraturan menteri dan belum adanya unit khusus untuk keselamatan (safety). Dengan demikian, pihaknya merekomendasikan agar pembentukan unit khusus untuk keselamatan atau safety ini dimasukkan dalam perbaikan jangka pendek.
"Kami rekomendasikan ke Transjakarta untuk perbaikan jangka pendek. Kita harapkan dalam beberapa bulan unit ini makin lama makin efektif karena memang mengenai keselamatan butuh waktu," tandasnya.
Di samping itu, KNKT meminta agar Transjakarta dalam menjalankan tugasnya selalu berpedoman pada SOP yang berlaku, dan juga diterapkan kepada pihak ketiga mitra dari Transjakarta.
"Masalah standar yang ditetapkan ini menjadi bagian yang harus dibuat oleh Transjakarta, baik dipakai untuk dirinya sendiri maupun pihak ketiga. Mereka juga harus melaksanakan standar yang sudah ditetapkan oleh Transjakarta," tukasnya.
(thm)