Sejarah Nasi Uduk, Berawal dari Kegemaran Sultan Agung Mataram Menyantap Nasi Arab
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejarah nasi uduk dalam versi Babad Jawa berawal dari kegemaran Sultan Agung Mataram menyantap nasi Arab. Karena sulit menemukan jenis beras dan bumbu yang digunakan dalam pembuatan nasi Arab, Sultan Agung lantas mengadaptasi hidangan tersebut dengan menggunakan bahan lokal dan terciptalah nasi uduk.
Versi lain soal sejarah nasi uduk dikutip dari buku Etnografi Kuliner: Makanan dan Identitas Nasional karya Adzikayak. Nasi uduk diperkirakan sudah ada sejak abad 14 yang merupakan hasil persilangan budaya Melayu dan Jawa.
Baca juga: Asal Usul Nama Matraman dan Kisah Penyerangan Batavia oleh Pasukan Sultan Agung
Kala itu, orang Melayu yang pindah ke Jakarta membawa makanan khasnya yakni nasi lemak. Sementara, orang Jawa sudah terbiasa mengonsumsi nasi gurih sehingga akhirnya muncul nasi uduk.
Hingga saat ini, nasi uduk menjadi makanan favorit berbagai kalangan dan dikenal tidak hanya di Jakarta saja. Nasi uduk merupakan salah satu makanan tradisional khas Betawi yang dibuat dengan berbagai macam rempah sehingga menghasilkan rasa gurih.
Beragam cara memasak atau kreasi nasi uduk ini disajikan agar menimbulkan sensasi yang baru dan lezat. Misalnya penambahan lauk yang semakin beragam seperti telur dadar, tempe orek, bihun, telur balado hingga jengkol maupun pete.
Baca juga: Asal Usul Nama Kebagusan dan Kisah Tragis Wanita Cantik Nyai Tubagus Latak Lanang
Berikut nasi uduk terenak di Jakarta dihimpun Litbang MPI dari berbagai sumber, Jumat (4/2/2022):
1. Nasi Uduk Ibu Jum
Terletak di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Nasi Uduk Ibu Jum sudah cukup terkenal di kalangan pecinta kuliner Jakarta. Pilihan lauknya sangat variatif seperti bakwan jagung dan sayur asem.
2. Nasi Uduk Baba
Nasi Uduk Baba berlokasi di kawasan Pondok Indah tepatnya Haji Nawi, Jakarta Selatan. Nasi uduk ini memiliki tekstur pulen, hangat dan wangi serta sangat cocok jika disajikan dengan semur jengkol.
3. Nasi Uduk Ibu Sum
Nasi Uduk Ibu Sum yang semula di Mangga Dua kini bisa ditemui di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Jam bukanya mulai dari pukul 5 sore hingga jelang tengah malam. Nasi Uduk Ibu Sum menyediakan puluhan pilihan lauk dan sayuran yang beragam mulai dari lele, olahan telur, pindang, dan semur.
4. Nasi Uduk Zainal Fanani
Berlokasi di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Nasi Uduk Zainal mulai dirintis tahun 1967 oleh ayah Zainal Fanani, Abdul Hamid Toha. Nasi uduk di sini dibungkus daun pisang sehingga menimbulkan aroma harum yang menggugah selera dan dibentuk kerucut dengan ujung terbuka. Pilihan lauk yang cukup beragam dengan harga terjangkau membuat penikmat nasi uduk bisa memuaskan selera tanpa membuat kantong bolong.
5. Nasi Uduk Gondangdia
Nasi Uduk Gondangdia sudah ada sejak 1993. Yang unik dari sajian Nasi Uduk Gondangdia adalah nasi uduknya yang dibungkus rapat dengan daun pisang dan dibentuk kerucut tinggi. Pilihan lauk yang menjadi favorit yakni ayam, paru goreng, dan sambal goreng yang lezat.
Versi lain soal sejarah nasi uduk dikutip dari buku Etnografi Kuliner: Makanan dan Identitas Nasional karya Adzikayak. Nasi uduk diperkirakan sudah ada sejak abad 14 yang merupakan hasil persilangan budaya Melayu dan Jawa.
Baca juga: Asal Usul Nama Matraman dan Kisah Penyerangan Batavia oleh Pasukan Sultan Agung
Kala itu, orang Melayu yang pindah ke Jakarta membawa makanan khasnya yakni nasi lemak. Sementara, orang Jawa sudah terbiasa mengonsumsi nasi gurih sehingga akhirnya muncul nasi uduk.
Hingga saat ini, nasi uduk menjadi makanan favorit berbagai kalangan dan dikenal tidak hanya di Jakarta saja. Nasi uduk merupakan salah satu makanan tradisional khas Betawi yang dibuat dengan berbagai macam rempah sehingga menghasilkan rasa gurih.
Beragam cara memasak atau kreasi nasi uduk ini disajikan agar menimbulkan sensasi yang baru dan lezat. Misalnya penambahan lauk yang semakin beragam seperti telur dadar, tempe orek, bihun, telur balado hingga jengkol maupun pete.
Baca juga: Asal Usul Nama Kebagusan dan Kisah Tragis Wanita Cantik Nyai Tubagus Latak Lanang
Berikut nasi uduk terenak di Jakarta dihimpun Litbang MPI dari berbagai sumber, Jumat (4/2/2022):
1. Nasi Uduk Ibu Jum
Terletak di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Nasi Uduk Ibu Jum sudah cukup terkenal di kalangan pecinta kuliner Jakarta. Pilihan lauknya sangat variatif seperti bakwan jagung dan sayur asem.
2. Nasi Uduk Baba
Nasi Uduk Baba berlokasi di kawasan Pondok Indah tepatnya Haji Nawi, Jakarta Selatan. Nasi uduk ini memiliki tekstur pulen, hangat dan wangi serta sangat cocok jika disajikan dengan semur jengkol.
3. Nasi Uduk Ibu Sum
Nasi Uduk Ibu Sum yang semula di Mangga Dua kini bisa ditemui di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Jam bukanya mulai dari pukul 5 sore hingga jelang tengah malam. Nasi Uduk Ibu Sum menyediakan puluhan pilihan lauk dan sayuran yang beragam mulai dari lele, olahan telur, pindang, dan semur.
4. Nasi Uduk Zainal Fanani
Berlokasi di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Nasi Uduk Zainal mulai dirintis tahun 1967 oleh ayah Zainal Fanani, Abdul Hamid Toha. Nasi uduk di sini dibungkus daun pisang sehingga menimbulkan aroma harum yang menggugah selera dan dibentuk kerucut dengan ujung terbuka. Pilihan lauk yang cukup beragam dengan harga terjangkau membuat penikmat nasi uduk bisa memuaskan selera tanpa membuat kantong bolong.
5. Nasi Uduk Gondangdia
Nasi Uduk Gondangdia sudah ada sejak 1993. Yang unik dari sajian Nasi Uduk Gondangdia adalah nasi uduknya yang dibungkus rapat dengan daun pisang dan dibentuk kerucut tinggi. Pilihan lauk yang menjadi favorit yakni ayam, paru goreng, dan sambal goreng yang lezat.
(jon)