Kisah Pendaki Tersesat di Gunung Salak, Ketemu Hewan Aneh hingga Prajurit Zaman Dulu

Selasa, 07 Desember 2021 - 17:16 WIB
loading...
Kisah Pendaki Tersesat di Gunung Salak, Ketemu Hewan Aneh hingga Prajurit Zaman Dulu
Hadi, salah satu pendaki yang tersesat di Gunung Salak menceritakan kisahnya melalui akun YouTube RJL 5-Fajar Aditya berjudul TERSESAT 3 BULAN DI GUNUNG SALAK MUNCULNYA DI CIREBON (PART 2)-CERITA HOROR GUNUNG #OMMAMAT. Foto: YouTube RJL 5-Fajar Aditya
A A A
JAKARTA - Kisah pendaki tersesat di Gunung Salak membuat bulu kuduk merinding. Empat pendaki yakni Hadi, Ishak, Aska, dan Angga menceritakan pengalamannya yang bertemu hewan aneh, alunan gamelan Sunda, hingga prajurit zaman dulu.

Tanpa disadari 4 pendaki ini ternyata tersesat selama 3 bulan di Gunung Salak dan anehnya mereka ujug-ujug ada di Cirebon, Jawa Barat. Kisah ini diceritakan Hadi melalui akun YouTube RJL 5 yang dikutip pada Selasa (7/12/2021).

Saat itu, Hadi merasa tersesat selama 2 minggu. Sang ayah bahkan sudah mengikhlaskan anaknya dengan membuatkan kuburan dan teman-teman sekolah sudah mengenang kepergiannya.
Baca juga: Seram Banget! Pendaki Gunung Salak Berubah Jadi Pocong Gara-gara Jimat Pesugihan

Pada 2009 setelah pembagian rapor, Hadi bersama Ishak, Aska, dan Angga pergi ke Gunung Salak naik kendaraan umum dari Jakarta menuju Sukabumi lewat jalur pendakian Cidahu. Selama mendaki menuju puncak, Hadi selalu meninggalkan jejak menggunakan tali rafia di setiap dahan pohon guna memudahkan proses ketika mereka turun mendaki. Sialnya, ketika mereka sudah berhasil mencapai puncak dan hendak kembali jejak itu hilang dan dari sini menjadi titik awal mereka tersesat.

Hadi dan teman-temannya sempat bingung tatkala memilih jalan yang bercabang di jalur kiri dan kanan karena nihilnya petunjuk. Dengan ragu-ragu mereka akhirnya melakukan voting dan memutuskan menyusuri jalur kanan di mana jalur tersebut merupakan arah mata air dan sungai dengan harapan aliran sungai akan mengarahkan ke pabrik air mineral di kaki Gunung Salak.

Selama perjalanan hanya ada mereka dan tidak ada pendaki lain. Mereka menelusuri sungai hingga sore hari, namun tak kunjung menemukan pos pendakian atau jalur yang sering dilewati pendaki. Perasaan cemas menyelimuti Hadi, Ishak, Aska, dan Angga. "Mau balik takutnya makin nyasar, mau diterusin enggak tahu ujungnya ke mana," kata Hadi.

Singkat cerita, keputusan akhir memilih mereka untuk tetap melanjutkan perjalanan mengikuti aliran sungai. Malam tiba mereka pun mendirikan tenda. Memasak dengan sisa stok makanan yang menipis kemudian tidur. Suara asing seperti raungan hewan buas di telinga Hadi menghantuinya di malam hari.

Di pagi hari tepatnya hari ke-3 Hadi menemukan sosok hewan aneh berbentuk monyet super besar seperti gorila berambut panjang. "Ada enggak sih gorila di hutan ini? Rambutnya agak panjang di belakang. Selama gue mempelajari fauna dan flora enggak pernah nemu hewan ini. Itu hewan asing," ujar Hadi yang menyadari ada yang tidak beres.

Perjalanan kembali dilanjutkan. Mereka dari pagi sampai sore dan menjelang matahari terbenam menyusuri sungai. Hari mulai malam mereka naik ke hutan yang tidak terlalu jauh dari bibir sungai. Begitu terus sampai akhirnya mereka berhasil menemukan jembatan besar di atas sungai yang terdapat aktivitas padat dengan bus dan kendaraan lalu lalang. Selama perjalanan tersebut mereka melahap apa pun dari tumbuh-tumbuhan, ular, ikan, hingga kucing hutan.
Baca juga: 4 Cerita Horor di Gunung Salak, Nomor 3 Konon Jelmaan Prabu Siliwangi

Berikut beberapa kisah misteri selama perjalanan 4 pendaki Gunung Salak yang tersesat:

1. Malam kedua Hadi tidak lagi mendengar raungan hewan buas, tapi alunan gamelan Sunda berjarak ratusan meter. Sayangnya lagi-lagi hanya Hadi yang mendengar.
2. Seusai kejadian itu, mereka semua tidur termasuk Hadi. Dia mendengar ada suara yang memanggil namanya tapi suaranya itu asing. Hadi mulai ketakutan membuka mata dan akhirnya dia menutup sleeping bag sampai kepala hingga pagi.
3. Di hari ke-4 di tengah perjalanan Hadi dan Aska terlibat konflik yang cukup panas. Akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat dan pada waktu itu terdengar kembali raungan hewan buas seperti macan, namun kali ini tidak hanya Hadi, tapi Aska, Angga, dan Ishak juga mendengarnya.
4. Masih di hari ke-4 pada malam hari, Aska dan Hadi masih terjaga. Aska sudah pasrah dan minta untuk ditinggalkan karena menyerah untuk lanjut. Di sela keputusasaan itu mereka berdua melihat beberapa orang di pinggir sungai menatap mereka dengan pakaian warna putih seperti haji. Mereka kemudian menghampiri dengan senter namun ternyata tidak ada siapa pun.
5. Di hari ke-5 mereka packing, sarapan ular bakar, dan langsung lanjut jalan menelusuri sungai. Ketika sudah agak sore, Hadi dan teman-teman melihat prajurit berpakaian seperti zaman dulu. Tidak ada reaksi, mereka bungkam seperti biasa.
6. Di hari lainnya mereka makan kucing hutan dan mendapati Angga berbicara Sunda. "Setelah gue makan ada kejadian yang bener-bener bikin gue merinding. Temen gue si Angga ini tuh orang Betawi tulen. Cuma setelah makan kucing ini dia bisa bahasa Sunda padahal sebelumnya ngga bisa," ujar Hadi.

Angga saat itu menatap ke belakang mereka dengan tatapan sedih dan berkaca-kaca. Kemudian jatuh pingsan dan semenjak kejadian itu mereka menunda perjalanan sampai 2 hari hingga Angga pulih.

Setelah 2 hari perjalanan tertunda, mereka kerap menemukan makanan dalam bentuk sesajen dan dupa. Dari situ Hadi dan teman-teman menyadari ada kehidupan di sekitar. Beberapa hari kemudian jembatan ditemukan dan mereka berhasil naik ke atas. Ketika hendak pulang ke Jakarta naik bus, mereka mendapati kenyataan bahwa mereka berada di Cirebon.

MG08-Lorenza Ferary
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1920 seconds (0.1#10.140)