Dinkes Jakarta Didorong Gencar Sosialisasi Kejar Target Vaksinasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta didorong gencar melakukan sosialisasi untuk mencapai target kekebalan kelompok (Herd Immunity). Terobosan berupa sosialisasi dan menggandeng sejumlah pihak dinilai perlu dilakukan oleh Dinkes DKI Jakarta.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai langkah tersebut perlu dilakukan Dinkes DKI Jakarta agar mudah menjangkau masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 . “Jadi, menggandeng berbagai macam pihak untuk berkolaborasi membangun sentra vaksin yang mendekatkan ke titik penduduk,” ujar Anggara di Jakarta, Selasa (21/9/2021).
Menurut Anggara, pelaksanaan vaksinasi belum merata. Penyebabnya seperti terkendala mekanisme penjadwalan, kuota harian dosis vaksinasi terbatas hingga minim akses untuk mendapatkan vaksin di puskesmas tingkat kelurahan. “Karena 1 puskesmas di kelurahan dengan belasan ribu warga yang divaksin, kuota seharinya bisa paling banyak 150 hingga 200,” ungkapnya.
Maka itu, Dinkes DKI Jakarta diminta menjadi leading sector dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kegiatan vaksinasi sebagai langkah efektif memutus laju penularan Covid-19 di tengah masyarakat. “Jadi pastinya harus menggencarkan dan memasifkan sosialisasi kegiatan vaksin itu sendiri,” pungkasnya.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta menambah target warga penerima vaksin Covid-19 menjadi 14 juta orang. Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada 2,5 juta warga yang belum berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19 dengan alasan tertentu. Beberapa di antaranya, sulit untuk mendeteksi warga yang belum tervaksin karena berada di tempat yang berbeda-beda hingga khawatir dengan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai langkah tersebut perlu dilakukan Dinkes DKI Jakarta agar mudah menjangkau masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 . “Jadi, menggandeng berbagai macam pihak untuk berkolaborasi membangun sentra vaksin yang mendekatkan ke titik penduduk,” ujar Anggara di Jakarta, Selasa (21/9/2021).
Menurut Anggara, pelaksanaan vaksinasi belum merata. Penyebabnya seperti terkendala mekanisme penjadwalan, kuota harian dosis vaksinasi terbatas hingga minim akses untuk mendapatkan vaksin di puskesmas tingkat kelurahan. “Karena 1 puskesmas di kelurahan dengan belasan ribu warga yang divaksin, kuota seharinya bisa paling banyak 150 hingga 200,” ungkapnya.
Maka itu, Dinkes DKI Jakarta diminta menjadi leading sector dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kegiatan vaksinasi sebagai langkah efektif memutus laju penularan Covid-19 di tengah masyarakat. “Jadi pastinya harus menggencarkan dan memasifkan sosialisasi kegiatan vaksin itu sendiri,” pungkasnya.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta menambah target warga penerima vaksin Covid-19 menjadi 14 juta orang. Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada 2,5 juta warga yang belum berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19 dengan alasan tertentu. Beberapa di antaranya, sulit untuk mendeteksi warga yang belum tervaksin karena berada di tempat yang berbeda-beda hingga khawatir dengan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
(rca)