Kent Beberkan Alasan Fraksi PDIP Cetuskan Interpelasi Formula E

Kamis, 26 Agustus 2021 - 19:15 WIB
loading...
A A A
"Kondisi di masyarakat bawah saat ini sudah panas, hingga sampai anggota dewan berniat untuk menggulirkan interpelasi. Seharusnya Gubernur Anies sensitif dan peka dengan keadaan, dia harus bisa melihat kondisi faktual yang terjadi di masyarakat seperti apa, dan dia harus bisa melihat keinginan masyarakat saat ini," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) PDIP DKI Jakarta itu.

Kent tidak mempermasalahkan beberapa sikap anggota Dewan yang enggan menggunakan hak interpelasinya terkait Formula E. Menurut dia, dalam hal ini sebagai anggota Dewan yang dipilih oleh rakyat mempunyai tanggung jawab yang besar.

"Kita tidak mau memaksakan terkait adanya anggota Dewan yang mendukung kebijakan Pak Anies untuk tetap melaksanakan pagelaran Formula E dan juga enggak masalah, kita hargai. Tapi ingat kita harus bisa menjaga kepercayaan masyarakat yang memilih kita, jangan lantas karena tersandera komitmen politik dengan Gubernur Anies lantas mengabaikan keinginan dan harapan masyarakat yang memilih kita. Kita harus bisa bekerja secara maksimal sebagai anggota dewan, jadi jangan kerjaannya hanya datang, duduk, langsung pulang," ketus
Kent.

Saat ini, di tengah pandemi Covid-19 banyak warga Jakarta yang terdampak ekonominya, yang seharusnya uang pagelaran Formula E dapat dijadikan modal usaha atau bansos untuk warga.

"Jelas-jelas banyak warga yang ekonominya susah karena terdampak pandemi Covid-19 kok malah mendukung Gubernur ngadain event yang enggak penting. Seharusnya uang pagelaran Formula E ini bisa digunakan untuk bantuan bansos atau untuk bantuan UMKM bagi masyarakat yang terdampak langsung Covid," ujar anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.

Lagipula ajang Formula E tidak masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov DKI. "Formula E itu tidak ada di dalam RPJMD Pemprov DKI, jadi ngapain keukeuh untuk mengadakannya. Lebih baik Pak Anies fokus dengan program-program unggulannya seperti janji-janji kampanyenya daripada memaksakan mengadakan pagelaran Formula E yang belum jelas persiapannya," kata Kent.

Dari awal dia menilai adanya pembangunan sirkuit Formula E tidak mempunyai perencanaan yang matang dan terkesan dipaksakan. Pembangunan sirkuit Formula E yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang notabene adalah uang masyarakat Jakarta hingga saat ini belum jelas, yang semula akan diadakan di Monumen Nasional (Monas) namun ada penolakan dari pemerintah pusat karena berkaitan Monas sebagai daerah cagar budaya.

"Hingga saat ini lokasi pengganti sirkuit belum jelas, tetapi Gubernur Anies telah menetapkan Juni 2022 pelaksanaan Formula E, kan kacau! Dalam menyiapkan tempat sirkuit baru pasti akan mengeluarkan anggaran lagi yang saya yakin bukan uang kecil. Saran saya Pak Anies jangan mengorbankan uang warga Jakarta dengan cara dihambur-hamburkan seperti ini," ucapnya.
Baca juga: Putri Zulkifli Hasan Minta Sudahi Perdebatan Interpelasi Anies

Kent juga sangat menyayangkan pernyataan Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria yang membandingkan rencana ajang Formula E di Jakarta dengan Olimpiade Tokyo yang belum lama ini selesai digelar. Sebab, ajang multievent itu dianggap berhasil digelar di tengah pandemi Covid-19.

"Jangan bandingkan Tokyo dengan Jakarta. Saya mau ketawa, di sana (Tokyo) warganya tertib, penanganan Covid-19 di sana sangat baik, kultur di sana juga sangat mendukung, masyarakatnya nurut-nurut dan sudah punya kesadaran yang tinggi tentang bahaya Covid-19, serta prokes di sana dilaksanakan dengan sangat ketat. Jadi tolong jangan bandingkan negara kita ini dengan Tokyo, Jepang. Di negara kita ini masih banyak Pak yang tidak percaya dengan Covid-19 dan disuruh pakai masker saja susahnya setengah mati. Disuruh pakai masker ngeyel, disuruh vaksin juga susah, yang ada malah nyebarin berita bohong tentang akibat efek samping dari vaksin ini. Nanti kalau sudah kena Covid-19 baru menyalahkan pemerintah. Kalau mau membandingkan ya harus apple to apple dong," beber Kent.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2171 seconds (0.1#10.140)