Mengharukan, Warga Tanpa APD Nekat Bawa Lansia Positif Covid-19 ke RS Fatmawati

Jum'at, 02 Juli 2021 - 23:26 WIB
loading...
Mengharukan, Warga Tanpa APD Nekat Bawa Lansia Positif Covid-19 ke RS Fatmawati
Warga tanpa APD nekat membawa lansia terpapar Covid-19 ke RS Fatmawati untuk mendapatkan pelayanan medis. Foto/SINDOnews
A A A
TANGERANG SELATAN - Setelah lama menunggu tidak ada tenaga medis yang datang, warga akhirnya memaksa masuk ke rumah Nur, memberikan pertolongan. Di dalam rumah, didapati kondisi warga yang tinggal seorang diri ini terus mengalami penurunan, di RT002/001, Jurangmangu Barat, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.

Nur hanya bisa tergolek lemah di atas tempat tidur dalam rumahnya. Tidak adanya pemeriksaan medis, membuat kondisi lansia ini semakin parah saja. Pihak keluarga yang khawatir akhirnya memaksa masuk tanpa memakai perlengkapan medis. Meski disadari penuh risiko penularan, warga terpaksa mengambil tindakan pemeriksaan.

Dengan hanya memakai sarung tangan karet dan masker, warga memeriksa kondisi Nur dan bersepakat membawa Nur segera ke RS Fatmawati, Jakarta.

Drama penyelamatan lansia yang isoman ini membuat haru lingkungan, sekaligus menyesalkan tidak adanya respon dari dinas kesehatan dalam melakukan upaya pemeriksaan pasien. "Jadi ada perawat, kebetulan tetangga rumah. Jadi dimintai tolong memeriksa. Dia biasa memeriksa pasien Covid-19," kata D, putra Nur, kepada Sindonews, di lokasi pasien, Jumat (2/7/2021).

Kondisi D sendiri baru saja dinyatakan negatif usai menjalani isoman di rumahnya, di Ciputat. D bersama istri dan anaknya juga terpapar Covid-19. Istri D bahkan masih dirawat di RS Fatmawati. Sebelum dibawa ke RS Fatmawati, pihak keluarga sudah menghubungi sejumlah RS swasta di sekitar, seperti RS Premier Bintaro. Namun, dikatakan penuh pasien. Pasien pun akhirnya dibawa naik Grab.

Sementara itu, Pemerintah Kota Tangsel tengah menyiapkan PPKM Darurat. Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar yang dihubungi pun enggan komentar banyak. "KTP dan nomor telepon?," kata Allin, saat diberitahu ada pasien yang butuh penanganan segera. Namun, hingga beberapa jam menunggu, penanganan medis yang diharapkan itu tidak ada.

Lebih buruk, saat dihubungi lagi, Kepala Dinas Kesehatan itu tidak mau memberikan komentar. Bahkan saat ditelpon, dia tidak mau mengangkatnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2722 seconds (0.1#10.140)