Makam Keramat Tajug dan Kisah Putra Sultan Ageng Tirtayasa Mengislamkan Tangerang

Jum'at, 23 April 2021 - 06:02 WIB
loading...
A A A
Bak seperti buah simalakama, TB Atif tidak kuasa. Dia akhirnya mengikuti keinginan bapaknya kembali ke Cilenggang dan tidak ikut campur perang keluarga. Bersama Atif, adik perempuannya Ratu Ayu ikut bersama dan akhirnya tinggal di Cilenggang.

"Akhirnya mereka berdua tinggal di Cilenggang dan membawa tutup pusar milik TB Atif dan milik Sultan Ageng. Saat ini tutup pusar itu masih ada. Setiap 13 Maulid dicuci di Makam Keramat Tajug," kata Sos Rendra.
Baca juga: Riwayat Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Mengenang 3 Aria Utusan Kesultanan Banten Melawan Belanda

Berada dalam posisi perang keluarga membuat Atif terpukul. Ditambah adik kesayangannya Ratu Ayu meninggal dunia. Kepada istri dan anak-anaknya, TB Atif lalu berpesan jika saat meninggal nanti dimakamkan di dalam tajug di samping adiknya.

Pada 1721, Atif mangkat. Jenazahnya dikebumikan sesuai permintaan semasa hidup di dalam tajug di samping makam Ratu Ayu. Pada saat itu terjadi peristiwa alam. Tanah makam mereka seluas sekitar 2 hektare naik hingga setinggi 77 meter.

"Peninggalan TB Atif setelah hampir 400 tahun yang masih ada itu beduk di Masjid Al Ikhlas. Itu sudah berusia ratusan tahun. Selain itu, bukti sejarah perang seperti senjata dan tutup pusar. Kemudian bendera perang yang masih tersimpan," ucapnya.
(jon)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1700 seconds (0.1#10.140)