Wali Kota Tangerang Protes, Data COVID-19 Pusat dan Daerah Berbeda
loading...
A
A
A
TANGERANG - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, terjadi perbedaan data antara pemerintah pusat dan daerah terkait penanganan COVID-19 di Kota Tangerang.
Hal itu diungkapkan Arief, saat rapat koordinasi penanggulangan Covid-19 wilayah Tangerang Raya yang dihadiri Gubernur Banten Wahidin Halim, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Danrem 052/Wkr Brigjen TNI Purwito Hadi Wardhono.
"Saat ini, sistem yang digunakan masih berbeda antara pemerintah pusat dan daerah, Itu memungkinkan terjadinya perbedaan data," kata Arief, kepada SINDOnews, Rabu (10/3/2021). (Baca juga; Pembakar Rumah Mantan Pacar di Tangerang Ngaku Sakit Hati Diputusin )
Dia menjelaskan, contoh perbedaan data itu, terkait ketersediaan tempat tidur bagi pasien COVID-19 di Kota Tangerang. Pemerintah pusat menyatakan, ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19 di Kota Tangerang tidak mencukupi hingga kini.
"Padahal, faktanya di Kota Tangerang tempat tidur untuk pasien COVID-19 persentasenya mencapai 52%, dengan jumlah 1.514 unit," sambung Arief. (Baca juga; Bed Occupancy Rate Rumah Sakit di Kota Tangerang Turun Jadi 75% )
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, dalam waktu 100 hari ke depan, pihaknya akan segera merampungkan aplikasi input data penanganan COVID-19 agar data yang tersaji dapat sesuai dan tidak terjadi kesalahan lagi.
"Karena masalah data merupakan salah satu yang krusial dalam penanganan COVID-19," pungkasnya.
Hal itu diungkapkan Arief, saat rapat koordinasi penanggulangan Covid-19 wilayah Tangerang Raya yang dihadiri Gubernur Banten Wahidin Halim, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Danrem 052/Wkr Brigjen TNI Purwito Hadi Wardhono.
"Saat ini, sistem yang digunakan masih berbeda antara pemerintah pusat dan daerah, Itu memungkinkan terjadinya perbedaan data," kata Arief, kepada SINDOnews, Rabu (10/3/2021). (Baca juga; Pembakar Rumah Mantan Pacar di Tangerang Ngaku Sakit Hati Diputusin )
Dia menjelaskan, contoh perbedaan data itu, terkait ketersediaan tempat tidur bagi pasien COVID-19 di Kota Tangerang. Pemerintah pusat menyatakan, ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19 di Kota Tangerang tidak mencukupi hingga kini.
"Padahal, faktanya di Kota Tangerang tempat tidur untuk pasien COVID-19 persentasenya mencapai 52%, dengan jumlah 1.514 unit," sambung Arief. (Baca juga; Bed Occupancy Rate Rumah Sakit di Kota Tangerang Turun Jadi 75% )
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, dalam waktu 100 hari ke depan, pihaknya akan segera merampungkan aplikasi input data penanganan COVID-19 agar data yang tersaji dapat sesuai dan tidak terjadi kesalahan lagi.
"Karena masalah data merupakan salah satu yang krusial dalam penanganan COVID-19," pungkasnya.
(wib)