Kerumunan di Terminal 3 Bandara Soetta, Ini Kata Ketua Satgas Udara

Selasa, 29 Desember 2020 - 21:44 WIB
loading...
Kerumunan di Terminal...
Kerumunan penumpang terlihat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Foto/Istimewa
A A A
TANGERANG - Kerumunan ratusan penumpang pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, tadi malam, ternyata merupakan penumpang yang baru melakukan perjalanan dari luar negeri.

Seperti diketahui, berdasarkan Addendum SE Nomor 03 Tahun 2020, terdapat ketentuan khusus bagi WNA dari Inggris yang melakukan perjalanan ke Indonesia, baik langsung mau pun transit di negara asing, tidak dapat memasuki Tanah Air.

Sedangkan WNA dan WNI dari Eropa dan Australia yang memasuki Indonesia, baik secara langsung mau pun transit di negara asing, harus menunjukkan hasil negatif melalui tes RT-PCR di negara asal yang berlaku maksimal 2x24 jam sebelum jam keberangkatan.

Begitupun dengan WNI yang baru melakukan perjalaan dari Inggris, harus mengikuti ketentuan ini. Kepada mereka semua, diwajibkan untuk mengikuti pemeriksaan ulang RT-PCR setibanya di Bandara Soetta.

Jika hasilnya negatif, WNI dan WNA yang baru melakukan perjalanan dari luar negeri itu harus melakukan karantina selam 5 hari. ( )

Kebijakan khusus penumpang dari luar negeri itu, dikuatkan dengan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang Dalam Masa Pandemi COVID-19 yang dikeluarkan Satgas Penanganan Covid-19, pada 28 Desember 2020.

Berdasarkan surat edaran tersebut, WNA yang dimaksud di dalam Addendum SE 03 tahun 2020 adalah semua WNA yang tiba pada tanggal 28-31 Desember 2020. Adapun pada 1-14 Januari 2021, seluruh WNA tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia.

Untuk mencegah kasus impor Covid-19 itu, maka penumpang rute internasional baik itu WNI dan WNA yang tiba di Indonesia mulai 28 Desember 2020, wajib melakukan karantina selama 5 hari setibanya di Bandara Soetta.

Bagi WNI, karantina dilakukan diakomodasi karantina khusus yang disediakan pemerintah. Sedangkan bagi WNA, karantina dilakukan di tempat akomodasi karantina dengan biaya mandiri (hotel/penginapan) yang telah mendapat sertifikasi Kementerian Kesehatan.

Ketua Satgas Udara Penanganan Covid-19 Kolonel Pas M.A Silaban (TNI AU) menyatakan, kerumunan orang yang terjadi di Terminal 3 Bandara Soetta Tangerang, Banten, terjadi karena persiapan seluruh stakeholder di Bandara Soetta.

"Ya, jadi mulai kemarin, pada 28 Desember 2020, seluruh penumpang rute internasional yang tiba di Indonesia, termasuk di Terminal 3 Bandara Soetta, harus melakukan karantina selama 5 hari di lokasi yang disiapkan," kata Silaban, kepada Sindonews, tadi sore.

Dilanjutkan dia, lokasi karantina dilakukan pemeriksaan PCR test dua kali, pertama saat baru tiba dan kedua dalam 5 hari ke depan. ( )

"Kami menjalankan prosedur persiapan karantina mulai dari Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soetta. Setelah penumpang internasional memproses kedatangan di bandara yang meliputi antara lain pengecekan dokumen kesehatan, lalu imigrasi, serta pengambilan bagasi, kemudian kami mempersiapkan pengantaran para penumpang ini menuju tempat karantina," jelasnya.

Menurutnya, proses melakukan karantina tersebut yang membuat penumpang rute internasional agak terhambat untuk dapat keluar Terminal 3 Kedatangan Internasional, pada 28 Desember malam. Sehingga terjadi penumpukan penumpang.

"Harus dipastikan juga mengenai kesiapan lokasi karantina yang harus dituju penumpang rute internasional ini. Setelah dapat dipastikan, maka penumpang baru diinzinkan keluar dari Terminal 3 Kedatangan Internasional," ungkapnya.

Terjadinya kepadatan penumpang seperti foto yang viral itu, katanya karena sejumlah pesawat yang datang bersamaan.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, dr. Darmawali Handoko mengatakan, ada sekira 200 orang penumpang internasional di Terminal 3 Kedatangan Internasional tadi malam.

"Ada sekitar 200-an orang itu ya, tadi malam. Tetapi intinya semua sudah tersalurkan ke hotel," sambung Darmawali Handoko. ( )
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2108 seconds (0.1#10.140)