Fakta Mengejutkan Kasus Penyiksaan Anak, Polisi Sebut 3 Bocah Ngarang Cerita

Kamis, 12 November 2020 - 18:03 WIB
loading...
Fakta Mengejutkan Kasus Penyiksaan Anak, Polisi Sebut 3 Bocah Ngarang Cerita
Polisi telah menyelidiki dugaan kasus eksploitasi tiga anak yang ditemukan di kolong flyover Pasar Pagi Asemka, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat telah menyelidiki dugaan kasus eksploitasi tiga anak yang ditemukan di kolong flyover Pasar Pagi Asemka, Roa Malaka, Tambora. Hasilnya, ketiga bocah diketahui mengarang cerita demi mendapatkan alat musik petik, ukulele.

Hal itu terungkap setelah polisi mendatangi GOR Cengkareng yang menjadi tempat ketiga bocah dititipkan. Selain itu, juga berdasarkan keterangan petugas Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Barat yang menerima penjelasan dari orang tua bocah tersebut. (Baca juga: Sungguh Kejam, Sudah Dipaksa Nyabu Bocah Ini Disiksa jika Tidak Mencuri)

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya Khadaffi, mengatakan, berdasarkan keterangan yang dikumpulkan diperoleh kepastian bahwa ketiga bocah tersebut pergi ke kolong jembatan Pasar Pagi atas inisiatif sendiri.

"Kemudian melakukan kegiatan seperti mengamen dan memulung, tidak ada yang menyuruh. Dimana hasilnya digunakan untuk makan, minum, beli susu dan membeli gitar untuk mengamen," kata Arsya, Kamis (12/11/2020)

Diberitakan sebelumnya, ketiga bocah yang ditemukan menangis di kolong jembatan Pasar Pagi mengaku dieksploitasi oleh remaja tidak dikenal untuk ngelem, nyabu, dan mencuri. (Baca juga: Isak Tangis Selamatkan 3 Bocah Korban Penyiksaan dari Kolong Flyover Pasar Pagi Asemka)

Bahkan, mereka mengaku kerap dianiaya apabila tidak mau menuruti mencuri yang uangnya disetorkan kepada remaja yang disebutkan memiliki tato bintang di bagian pelipis.

Sementara itu, terkait kondisi rambut ketiga bocah tersebut yang potongannya aneh, Arsya menyebut itu mereka sendiri yang memotongnya.

Koordinator Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudinsos Jakarta Barat, Amirullah mengatakan, saat ini dua dari ketiga bocah tersebut telah diambil oleh pihak keluarga.

Keduanya yakni Riki (9) dan adiknya Nabilla (4). Mereka diperbolehkan pulang setelah orang tuanya membuat surat pernyataan untuk tidak kembali menelantarkan merekaa.

"Sedangkan untuk RR (10) rencananya akan dibawa ke panti sosial anak karena yang bersangkutan telah yatim piatu," tutup Amirullah.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1594 seconds (0.1#10.140)