KPU Depok Optimis Partisipasi Pemilih Capai 77,5 Persen
loading...
A
A
A
DEPOK - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok menargetkan partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2020. Target itu diyakini tercapai.
Hal demikian disampaikan oleh Ketua KPU Kota Depok, Nana Shorbana. Kata dia, pada Pilkada 2015 partisipasi pemilih sebesar 56 persen. ( )
“Kami sangat optimistis akan naik. Alasannya, salah satu contohnya, kami kan kemarin-kemarin melakukan rekrutmen petugas KPPS. Kami tuh mencari orang yang netral,” katanya di Depok, Selasa (10/11/2020).
Menurutnya pemilih sudah terpolarisasi oleh kedua pasangan calon. Dengan begitu pemilih pun akan antusias datang ke TPS. (Baca juga: 4.049 Kotak Suara untuk Pilkada Depok Sudah Tiba di Gudang KPU )
“Ada polarisasi. Masing-masing pasangan calon sudah merebut hati masyarakat Depok. Polarisasi sudah terjadi di masyarakat. Artinya, semua pasangan calon telah berhasil menggaet hati para pemilih. Kalau kayak begitu kan berarti dari segi sosialisasi dan kampanye pasangan calon kan sudah berhasil,” tuturnya.
Pihaknya pun terus menggencarkan sosialisasi ke masyarakat agar datang ke TPS pada 9 Desember 2020. Diakui dia, jumlah baliho atau banner ajakan mencoblos tidak begitu banyak. Namun pihaknya melakukan ajakan tersebut justru secara langsung kepada warga.
“Teman-teman di bawah itu lebih cenderung tatap muka langsung. Jadi baliho, banner ajakan kurang itu, sesungguhnya kami sudah membuatkan juga di tiap kelurahan, tapi kami lebih ke operasi senyap utk sosialisal,” tambahnya.
Nana menegaskan, untuk meningkatkan tingkat partisipasi tidak hanya tugas KPU. Tetapi juga menjadi bagian tugas partai politik, pasangan calon, tim kampanye, tugas pemerintah. “Semua punya tugas,” tegasnya. ( )
Dikatakan dia upaya yang dilakukan sejak awal dengan melakukan optimalisasi, sosialisasi kepada masyarakat baik oleh KPU, PPK di kecamatan, maupun PPS di kelurahan, dengan cara ada yang tatap muka langsung, ada yang daring, ada yang menggunakan mobil keliling.
“Di dalam aktivitas sosialisasi yang kami lakukan, kami menyuarakan, menggelorakan bahwa pada saat nanti di TPS, akan diterapkan protokol kesehatan, jadi masyarakat tidak perlu merasa takut,” pungkasnya.
Hal demikian disampaikan oleh Ketua KPU Kota Depok, Nana Shorbana. Kata dia, pada Pilkada 2015 partisipasi pemilih sebesar 56 persen. ( )
“Kami sangat optimistis akan naik. Alasannya, salah satu contohnya, kami kan kemarin-kemarin melakukan rekrutmen petugas KPPS. Kami tuh mencari orang yang netral,” katanya di Depok, Selasa (10/11/2020).
Menurutnya pemilih sudah terpolarisasi oleh kedua pasangan calon. Dengan begitu pemilih pun akan antusias datang ke TPS. (Baca juga: 4.049 Kotak Suara untuk Pilkada Depok Sudah Tiba di Gudang KPU )
“Ada polarisasi. Masing-masing pasangan calon sudah merebut hati masyarakat Depok. Polarisasi sudah terjadi di masyarakat. Artinya, semua pasangan calon telah berhasil menggaet hati para pemilih. Kalau kayak begitu kan berarti dari segi sosialisasi dan kampanye pasangan calon kan sudah berhasil,” tuturnya.
Pihaknya pun terus menggencarkan sosialisasi ke masyarakat agar datang ke TPS pada 9 Desember 2020. Diakui dia, jumlah baliho atau banner ajakan mencoblos tidak begitu banyak. Namun pihaknya melakukan ajakan tersebut justru secara langsung kepada warga.
“Teman-teman di bawah itu lebih cenderung tatap muka langsung. Jadi baliho, banner ajakan kurang itu, sesungguhnya kami sudah membuatkan juga di tiap kelurahan, tapi kami lebih ke operasi senyap utk sosialisal,” tambahnya.
Nana menegaskan, untuk meningkatkan tingkat partisipasi tidak hanya tugas KPU. Tetapi juga menjadi bagian tugas partai politik, pasangan calon, tim kampanye, tugas pemerintah. “Semua punya tugas,” tegasnya. ( )
Dikatakan dia upaya yang dilakukan sejak awal dengan melakukan optimalisasi, sosialisasi kepada masyarakat baik oleh KPU, PPK di kecamatan, maupun PPS di kelurahan, dengan cara ada yang tatap muka langsung, ada yang daring, ada yang menggunakan mobil keliling.
“Di dalam aktivitas sosialisasi yang kami lakukan, kami menyuarakan, menggelorakan bahwa pada saat nanti di TPS, akan diterapkan protokol kesehatan, jadi masyarakat tidak perlu merasa takut,” pungkasnya.
(mhd)