Ini Alasan KPU Pilih Gelar Simulasi Pemungutan Suara Pilkada di Kota Depok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkap alasannya memilih Kota Depok, Jawa Barat untuk menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada) 2024 . Depok menjadi salah satu wilayah urban dengan populasi pemilih yang cukup padat.
"Depok ini salah satu wilayah urban dengan populasi pemilih cukup padat," kata Ketua Divisi Teknik KPU Idham Holik kepada awak media di Lapangan Sepakbola Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (7/9/2024).
Idham menjelaskan pihaknya ingin mengetahui sejauh mana penyelenggaraan pemungutan suara di wilayah urban, seperti halnya Depok. "Dan kami juga ingin mengetahui sampai sejauh mana penyelenggaraan pemungutan suara di wilayah urban," katanya.
Dia mengatakan pihaknya telah memiliki beberapa klasifikasi dalam proses pemungutan suara mulai dari wilayah urban, pedesaan, bahkan juga kategori lainnya. Penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara pada November 2024 mendatang akan terselenggara dengan matang.
"Karena nanti kami punya beberapa klasifikasi, pada wilayah urban, ada wilayah pedesaan dan ada banyak kategori lainnya karena kami menyelenggarakan kegiatan simulasi tidak hanya satu," katanya.
Idham mengatakan simulasi pemungutan suara untuk Pilkada kali ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi penyelenggaran pemungutan suara dan sampai sejauh mana tingkat akurasi petugas Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) dalam mengadministrasikan hasil pemungutan suara. Bahkan, kata Idham, catatan dari evaluasi simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang diselenggarakan kali ini akan dipresentasikan dalam rapat konsultasi dengan DPR.
"Catatannya mungkin nanti malam kita baru ketahui. Dan seperti yang pernah kami lakukan dalam pemilu serentak 2024 yang lalu hasil simulasi kami presentasikan dalam rapat konsultasi di DPR," katanya.
"Depok ini salah satu wilayah urban dengan populasi pemilih cukup padat," kata Ketua Divisi Teknik KPU Idham Holik kepada awak media di Lapangan Sepakbola Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (7/9/2024).
Idham menjelaskan pihaknya ingin mengetahui sejauh mana penyelenggaraan pemungutan suara di wilayah urban, seperti halnya Depok. "Dan kami juga ingin mengetahui sampai sejauh mana penyelenggaraan pemungutan suara di wilayah urban," katanya.
Dia mengatakan pihaknya telah memiliki beberapa klasifikasi dalam proses pemungutan suara mulai dari wilayah urban, pedesaan, bahkan juga kategori lainnya. Penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara pada November 2024 mendatang akan terselenggara dengan matang.
"Karena nanti kami punya beberapa klasifikasi, pada wilayah urban, ada wilayah pedesaan dan ada banyak kategori lainnya karena kami menyelenggarakan kegiatan simulasi tidak hanya satu," katanya.
Idham mengatakan simulasi pemungutan suara untuk Pilkada kali ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi penyelenggaran pemungutan suara dan sampai sejauh mana tingkat akurasi petugas Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) dalam mengadministrasikan hasil pemungutan suara. Bahkan, kata Idham, catatan dari evaluasi simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang diselenggarakan kali ini akan dipresentasikan dalam rapat konsultasi dengan DPR.
"Catatannya mungkin nanti malam kita baru ketahui. Dan seperti yang pernah kami lakukan dalam pemilu serentak 2024 yang lalu hasil simulasi kami presentasikan dalam rapat konsultasi di DPR," katanya.
(abd)