Anies Baswedan Optimistis Ekonomi Jakarta Dapat Pulih

Jum'at, 06 November 2020 - 19:01 WIB
loading...
Anies Baswedan Optimistis Ekonomi Jakarta Dapat Pulih
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.Foto/SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta optimistis pertumbuhan ekonomi dapat berjalan apabila aspek kesehatan dapat dikendalikan. Serapan tenaga kerja akan terganggu apabila ekonomi tidak membaik.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pandemi Covid-19 sangat berdampak diberbagai aspek, baik terhadap aspek sosial, ekonomi, kegiatan keagamaan dan otomatis kemudian tercermin kepada angka partisipasi tenaga kerja. Untuk itulah, lanjut Anies, sangat penting sekali bagi semua masyarakat tetap displin menjalankan protokol kesehatan Covid-19. (Baca juga:
Resesi, Masyarakat Diminta Stop Belanja Kebutuhan Tak Penting)

Sebab, kontraksi dinilai yang terjadi karena ada masalah krisis kesehatan."Selama krisis kesehatan ini belum tuntas pengendaliannya, maka kita akan selalu menyisihkan dampak ekonominya. Dan dampaknya, salah satunya adalah serapan tenaga kerja, ketersediaan lapangan kerja terganggu," kata Anies di DPRD DKI Jakarta, Jumat (6/11/2020).

Anies menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta terus melaksanakan testing, tracing dan treatment (3T) secara optimal. Masyarakat pun harus melaksanakan 3M dengan serius, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan secara konsisten. Tujuannya agar penularan Covid-19 dapat terkendali dan efeknya berlangsung terhadap perekonomian.

Mantan Menteri Pendidikan itu meminta itu optimistis dapat mengatasi masalah kesehatan dan Jakarta dapat pulih kembali. Sehingga, masyarakat bisa berkegiatan, tenaga kerja kembali terserap dan perekonomian kembali tumbuh. (Baca: Anies: APBD DKI Paling Optimal untuk Penanganan Covid-19 dan Peningkatan Ekonomi)

"Selama kita belum mengendalikan penularan ini dengan tuntas maka efek terhadal ekonomi selalu terasa. Karena krisis yang muncul di sektor perekonomian bukan semata mata karna salah itung investasi, ada kegiatan perekonomian yang salah. Tapi lebih side effect dari kesehatan," pungkasnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1519 seconds (0.1#10.140)