Mengelola Sampah Organik dengan Biokonversi Maggot di Jatijajar Depok

Rabu, 26 Juni 2024 - 15:33 WIB
loading...
Mengelola Sampah Organik...
Garuda Food bekerja sama dengan Biomagg merangkul masyarakat di Jatijajar, Depok, untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan melalui pengelolaan sampah organik rumah tangga dengan biokonversi maggot BSF. Foto: Ist
A A A
DEPOK - PT Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk (Garuda Food) bekerja sama dengan PT Biomagg Sinergi Internasional (Biomagg) merangkul masyarakat di Jatijajar, Depok, untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Caranya melalui pengelolaan sampah organik rumah tangga dengan metode biokonversi maggot BSF.

Program ini telah berjalan selama 4 bulan dengan melibatkan lebih dari 60 warga dan mendapat dukungan Lurah Jatijajar Mujahidin yang juga turut meresmikan kick off program pada Februari 2024.

Hingga Juni 2024 “Program Pengelolaan Limbah Organik Rumah Tangga melalui Metode Biokonversi Maggot BSF” hasil binaan Garuda Food dan Biomagg berhasil mengolah lebih dari 7,9 ton sampah organik rumah tangga serta menghasilkan 787 kg maggot. Angka tersebut setara dengan reduksi emisi gas rumah kaca sebanyak 28,84 ton karbon dioksida ekuivalen.



“Program Pengelolaan Limbah Organik Rumah Tangga melalui Metode Biokonversi Maggot BSF yang diusung Garuda Food merupakan upaya kolektif menjawab isu penanganan sampah khususnya sampah rumah tangga dan juga sebagai pendorong ekonomi berkelanjutan di lingkungan warga Jatijajar,” ujar Head of Corporate Communication & External Relations Garuda Food Dian Astriana.

“Sebagai penggagas program ini, Garuda Food memberikan dukungan berupa unit Biobox sebagai media budi daya maggot, bibit maggot, dan pendampingan intensif selama empat bulan hingga warga menjadi lebih mandiri untuk menjalankan budi daya maggot,” tambahnya.

Mengutip data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok pada tahun 2023, setidaknya 900 hingga 1.000 ton sampah dikirim ke TPA Cipayung, Kota Depok setiap harinya. Mayoritas sampah terbesar berasal dari sampah rumah tangga yang didominasi jenis sampah organik atau sisa makanan.

Maggot merupakan larva lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF). Ukurannya biasanya antara 0,3 cm sampai 1,5 cm. Maggot atau larva BSF tidak menularkan patogen ke manusia serta diketahui memiliki nafsu makan tinggi sehingga dapat makan dua kali lebih banyak dari berat badannya per hari.

Hal ini membuat budi daya maggot menjadi solusi efektif untuk mengurai sampah organik rumah tangga sekaligus bernilai ekonomis. Berdasarkan penelitian, Maggot mampu mengurai sampah organik dalam waktu 2 minggu hingga 20 hari.

Dari sisi ekonomi, hasil budi daya maggot dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak, pupuk kasgot untuk perkebunan, lilin aromaterapi (berbahan dasar minyak maggot), dan maggot kering untuk pakan ikan hias.

“Inisiasi program ini menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk lebih peduli menjaga lingkungan dan menambah pendapatan keluarga. Program ini layak diduplikasi dan ditiru oleh semua pihak,” ujar CEO Biomagg Aminudi.

Siti Aisyah, peserta program budi daya maggot yang juga ketua RT setempat mengapresiasi program budi daya maggot yang baru pertama kali di lingkungannya. Dia terbantu dengan pelatihan dan dukungan teknis dari Biomagg dan Garuda Food yang ternyata sangat praktis dilakukan dari rumah.

Melalui budi daya maggot ini, setidaknya warga setempat telah membantu mengurangi volume sampah yang biasanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sejak 2021 hingga Juni 2024, Garuda Food telah mengolah dan mencegah timbulan sampah organik berakhir di TPA sebesar 33,49 ton sampah menghasilkan lebih dari 7,5 ton maggot BSF yang bernilai ekonomis mengedukasi lebih dari 60 kepala keluarga. Dari upaya ini, Garuda Food berhasil mencegah terbentuknya emisi gas rumah kaca setara 122,24 ton karbon dioksida ekuivalen.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)