PPK Kemayoran Ajak Semua Pihak Berkolaborasi Jaga Kebersihan Lingkungan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah nyata menjaga lingkungan dilakukan Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran (PPK Kemayoran) dengan menggelar workshop manajemen di Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (28/10/2024). Dengan tema Sinergi Bersama Wujudkan Kawasan Kemayoran Bersih dan Tertata, kegiatan ini diikuti 100 peserta terdiri dari pengelola gedung dan mitra PPK Kemayoran di Blok B Kemayoran.
Direktur Utama PPK Kemayoran Medi Kristianto menuturkan pengelolaan sampah di wilayah PPK Kemayoran menjadi salah satu prioritas utama dalam program pembangunan berkelanjutan yang dijalankan PPK Kemayoran.
Saat ini, pihaknya telah mengembangkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi untuk mengurangi pencemaran lingkungan, yang berfokus pada pemilahan sampah, daur ulang, dan pemanfaatan sumber daya lokal.
"Kami berharap lebih bersinergi dengan Pemprov Jakarta dan mitra-mitra. Mari kita kelola sampah dengan baik, mudah-mudahan ke depannya pengelolaan sampah tidak hanya menjadi lebih baik namun juga menghasilkan nilai ekonomis,” ungkap Medi.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan PPK Kemayoran Biwodotomo Witoradyo mengatakan, upaya pengelolaan sampah telah dilakukan di Kemayoran. Pihaknya telah bergerak mengelola sampah dengan aktif memilah sampah di rumah kompos Utan Kemayoran.
“Selain pengelolaan sampah, PPK Kemayoran juga terus berupaya mengembangkan berbagai proyek penataan lingkungan seperti penataan jalur pedestrian, penerangan jalan umum, pembangunan instalasi pengelolaan air limbah hingga program penghijauan di kawasan Kemayoran," kata Biwodotomo.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Slamet Riyadi memaparkan soal kewajiban pengelolaan sampah bagi masyarakat. Dia menekankan pentingnya penerapan kebijakan pengelolaan sampah dan Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran menerapkan efisiensi dalam pengelolaan limbah sesuai dengan visi Jakarta sebagai kota hijau dan berkelanjutan.
Acara ini juga menghadirkan narasumber lain yaitu Denok Marty Astuti sebagai mentor
edukasi dalam pengelolaan sampah mandiri dan founder Komunitas Tambah Tumbuh Surakarta
yang menekankan pentingnya praktik pengelolaan sampah yang benar dimulai dari rumah tangga.
Dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dia mengajarkan bahwa pemilahan sampah bukan hanya memudahkan pengelolaan limbah tetapi juga memberikan nilai ekonomi, terutama melalui bank sampah yang memungkinkan sampah didaur ulang menjadi produk berguna.
"Kami mengajak masyarakat untuk menyetorkan sampah terpilah, yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain berdampak langsung pada lingkungan yang lebih bersih, praktik ini juga memberdayakan masyarakat secara ekonomi, menciptakan kesadaran dan budaya kelola sampah yang lebih bijak," ujar Denok.
Pengelola Bank Sampah yang ada di kawasan Kemayoran Joko Sarjono mengatakan, bank sampah memiliki peran ganda yaitu tidak hanya sebagai solusi pengelolaan sampah, tetapi juga sebagai sarana
pemberdayaan masyarakat dan upaya mewujudkan smart economy.
Bank sampah mampu menciptakan nilai ekonomi dari sampah yang dikelola serta mendorong masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan.
Dengan terlaksananya workshop ini, PPK Kemayoran menegaskan komitmennya dalam mendorong kolaborasi antarinstansi untuk menciptakan kawasan lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui inisiatif seperti pengelolaan sampah yang terintegrasi dan pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah diharapkan kawasan Kemayoran dapat menjadi model bagi pengelolaan lingkungan yang inovatif di kota-kota lain.
Direktur Utama PPK Kemayoran Medi Kristianto menuturkan pengelolaan sampah di wilayah PPK Kemayoran menjadi salah satu prioritas utama dalam program pembangunan berkelanjutan yang dijalankan PPK Kemayoran.
Saat ini, pihaknya telah mengembangkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi untuk mengurangi pencemaran lingkungan, yang berfokus pada pemilahan sampah, daur ulang, dan pemanfaatan sumber daya lokal.
"Kami berharap lebih bersinergi dengan Pemprov Jakarta dan mitra-mitra. Mari kita kelola sampah dengan baik, mudah-mudahan ke depannya pengelolaan sampah tidak hanya menjadi lebih baik namun juga menghasilkan nilai ekonomis,” ungkap Medi.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan PPK Kemayoran Biwodotomo Witoradyo mengatakan, upaya pengelolaan sampah telah dilakukan di Kemayoran. Pihaknya telah bergerak mengelola sampah dengan aktif memilah sampah di rumah kompos Utan Kemayoran.
“Selain pengelolaan sampah, PPK Kemayoran juga terus berupaya mengembangkan berbagai proyek penataan lingkungan seperti penataan jalur pedestrian, penerangan jalan umum, pembangunan instalasi pengelolaan air limbah hingga program penghijauan di kawasan Kemayoran," kata Biwodotomo.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Slamet Riyadi memaparkan soal kewajiban pengelolaan sampah bagi masyarakat. Dia menekankan pentingnya penerapan kebijakan pengelolaan sampah dan Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran menerapkan efisiensi dalam pengelolaan limbah sesuai dengan visi Jakarta sebagai kota hijau dan berkelanjutan.
Acara ini juga menghadirkan narasumber lain yaitu Denok Marty Astuti sebagai mentor
edukasi dalam pengelolaan sampah mandiri dan founder Komunitas Tambah Tumbuh Surakarta
yang menekankan pentingnya praktik pengelolaan sampah yang benar dimulai dari rumah tangga.
Dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dia mengajarkan bahwa pemilahan sampah bukan hanya memudahkan pengelolaan limbah tetapi juga memberikan nilai ekonomi, terutama melalui bank sampah yang memungkinkan sampah didaur ulang menjadi produk berguna.
"Kami mengajak masyarakat untuk menyetorkan sampah terpilah, yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain berdampak langsung pada lingkungan yang lebih bersih, praktik ini juga memberdayakan masyarakat secara ekonomi, menciptakan kesadaran dan budaya kelola sampah yang lebih bijak," ujar Denok.
Pengelola Bank Sampah yang ada di kawasan Kemayoran Joko Sarjono mengatakan, bank sampah memiliki peran ganda yaitu tidak hanya sebagai solusi pengelolaan sampah, tetapi juga sebagai sarana
pemberdayaan masyarakat dan upaya mewujudkan smart economy.
Bank sampah mampu menciptakan nilai ekonomi dari sampah yang dikelola serta mendorong masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan.
Dengan terlaksananya workshop ini, PPK Kemayoran menegaskan komitmennya dalam mendorong kolaborasi antarinstansi untuk menciptakan kawasan lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui inisiatif seperti pengelolaan sampah yang terintegrasi dan pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah diharapkan kawasan Kemayoran dapat menjadi model bagi pengelolaan lingkungan yang inovatif di kota-kota lain.
(jon)