Cegah Pelajar Demo, Polres Undang Sudin Pendidikan dan Kepsek se Jakarta Selatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polres Jakarta Selatan menggandeng Sudin Pendidikan dan kepala sekolah (Kepsek) se-Jakarta Selatan dalam upaya mencegah para pelajar terlibat aksi demo.
"Kami mengundang Kasudin 1 Pendidikan bersama sejumlah kepsek SMA dan SMP sederajat di Jakarta Selatan untuk berdiskusi tentang keterlibatan adik-adik kita yang ikut dalam kegiatan demo, yang mana akhir-akhir ini marak terjadi, khususnya di Jakarta Selatan," ujar Wakapolres Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto pada wartawan, Jumat (16/10/2020).
Menurut dia, sejauh ini, dari data Polres Jakarta Selatan selama dua kali demo terakhir tentang UU Ciptaker, ada 288 siswa yang diamankan. Adapun 57 siswa diantaranya murid dari 28 sekolah SMA dan SMP di Jakarta Selatan. Aedangkan sisanya ada yang dari Bogor, Depok, hingga Bekasi
"Ternyata kita paham dari Sudin Pendidikan Jaksel juga ada sistem, warning, dan pemberitahuan pada pihak sekolah, juga orang tua murid (terkait demo)," tuturnya. (Baca juga: Jangan Eksploitasi Pelajar untuk Demo Tolak UU Cipta Kerja)
Dia menerangkan, koordinasi inidilakukan sebagai langkah pencegahan mengingat pencegahan tersebut bukan hanya kerja polisi saja, tapi juga semua pihak. Jangan sampai para pelajar itu menjadi korban provokasi ataupun pelaku tindak pidana.
"Apalagi, kemarin diamankan itu, orang tuanya tak paham apa yang mereka (anak-anaknya) lakukan, termasuk merekanya juga. Mereka (pelajar) tak tahu apa yang sedang didemokan, mereka hanya tahunya melempar-lempar saja," terangnya.
Sebagai langkah pencegahan, polisi juga bakal gencar memberikan sosialisasi ke pihak Sudin Pendidikan Jaksel sejak sebelum adanya demo. Nantinya, sosialisasi itu juga diteruskan ke sekolah-sekolah yang ada di Jakarta Selatan. (Baca juga: Polres Jaksel Jaga Pusat Perbelanjaan saat Aksi Demo UU Cipta Kerja)
Selain itu, polisi juga bakal meminta perwakilan dari Sudin Pendidikan Jaksel untuk berada di kantor polisi guna memantau saat ada pelajar yang diamankan. Dengan begitu, pihak sekolah pun bisa langsung dibertahu tentang anak didiknya, termasuk orangtuanya.
"Contoh, seperti demo hari ini, H-1, kita beritahu Sudin Pendidikan akan ada demo, nah dari Sudin akan beritahu ke sekolah sampai ke orangtua untuk diberikan tugas dari sekolah dan diberikan absen dari pagi, siang, hingga sore, ditambah orangtuanya juga memantau lagi," katanya.
"Kami mengundang Kasudin 1 Pendidikan bersama sejumlah kepsek SMA dan SMP sederajat di Jakarta Selatan untuk berdiskusi tentang keterlibatan adik-adik kita yang ikut dalam kegiatan demo, yang mana akhir-akhir ini marak terjadi, khususnya di Jakarta Selatan," ujar Wakapolres Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto pada wartawan, Jumat (16/10/2020).
Menurut dia, sejauh ini, dari data Polres Jakarta Selatan selama dua kali demo terakhir tentang UU Ciptaker, ada 288 siswa yang diamankan. Adapun 57 siswa diantaranya murid dari 28 sekolah SMA dan SMP di Jakarta Selatan. Aedangkan sisanya ada yang dari Bogor, Depok, hingga Bekasi
"Ternyata kita paham dari Sudin Pendidikan Jaksel juga ada sistem, warning, dan pemberitahuan pada pihak sekolah, juga orang tua murid (terkait demo)," tuturnya. (Baca juga: Jangan Eksploitasi Pelajar untuk Demo Tolak UU Cipta Kerja)
Dia menerangkan, koordinasi inidilakukan sebagai langkah pencegahan mengingat pencegahan tersebut bukan hanya kerja polisi saja, tapi juga semua pihak. Jangan sampai para pelajar itu menjadi korban provokasi ataupun pelaku tindak pidana.
"Apalagi, kemarin diamankan itu, orang tuanya tak paham apa yang mereka (anak-anaknya) lakukan, termasuk merekanya juga. Mereka (pelajar) tak tahu apa yang sedang didemokan, mereka hanya tahunya melempar-lempar saja," terangnya.
Sebagai langkah pencegahan, polisi juga bakal gencar memberikan sosialisasi ke pihak Sudin Pendidikan Jaksel sejak sebelum adanya demo. Nantinya, sosialisasi itu juga diteruskan ke sekolah-sekolah yang ada di Jakarta Selatan. (Baca juga: Polres Jaksel Jaga Pusat Perbelanjaan saat Aksi Demo UU Cipta Kerja)
Selain itu, polisi juga bakal meminta perwakilan dari Sudin Pendidikan Jaksel untuk berada di kantor polisi guna memantau saat ada pelajar yang diamankan. Dengan begitu, pihak sekolah pun bisa langsung dibertahu tentang anak didiknya, termasuk orangtuanya.
"Contoh, seperti demo hari ini, H-1, kita beritahu Sudin Pendidikan akan ada demo, nah dari Sudin akan beritahu ke sekolah sampai ke orangtua untuk diberikan tugas dari sekolah dan diberikan absen dari pagi, siang, hingga sore, ditambah orangtuanya juga memantau lagi," katanya.
(thm)