7 Klaster COVID-19 di Indonesia, Tiga Klaster Paling Disorot

Kamis, 17 September 2020 - 07:01 WIB
loading...
A A A
"Karena yang selalu kita kejar-kejar adalah tempat-tempat umum. Tempat-tempat publik. Tapi kita lupa bahwa sekarang kita harus hati-hati di klaster-klaster yang tadi saya sampaikan," ungkapnya.

3. Klaster Permukiman
Prof Wiku Adisasmito meminta agar masyarakat terus waspada terhadap penularan virus corona. Terlebih, bagi masyarakat yang berada di zona merah seperti Jakarta. (Baca juga; Waspada Klaster Corona di Keluarga! Begini Proses Penyebarannya )

Menurut Wiku, ada dua klaster yang menjadi penularan virus corona yakni, permukiman dan perkantoran. Namun, penularan paling tinggi terjadi pada klaster permukiman ketimbang perkantoran.

"Klaster kantor sekarang dilihat juga meningkat. Meskipun, kalau dilihat, klaster kantor dengan permukiman sebenernya lebih tinggi penularannya di klaster permukiman," kata Wiku, 9 Agustus 2020.

4. Klaster Sekolah
Prof Wiku Adisasmito mengaku sempat mendengar adanya laporan klaster COVID-19 di sekolah. Dia menegaskan, bahwa sekolah hanya diperbolehkan di dua zona saja.

"Perlu kami sampaikan bahwa sekolah yang dibuka adalah sekolah-sekolah dari zonasi risiko hijau yaitu tidak ada kasus atau sudah tidak ada kasus baru. Dan juga zona kuning," ungkapnya, Kamis 13 Agustus 2020.

5. Klaster Angkutan
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyoroti klaster penyebaran virus Corona di angkutan umum. Doni menilai ada peningkatan penyebaran virus corona di angkutan umum, dalam beberapa waktu belakangan ini, hingga menjadi sebuah klaster. (Baca juga; Klaster COVID-19 Angkutan Umum Disorot, Perkantoran Harus Siasati Jam Kerja )

"Akhir-akhir ini penularan lebih sering terjadi di pasar di tempat kerja bahkan kita telusuri apa penyebabnya khusus (penularan) di tempat kerja. Rata-rata mereka yang terpapar ini lebih banyak menggunakan transportasi umum," ujar Doni, Minggu, 30 Agustus 2020.

6. Klaster Industri
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah menyebut, dalam satu pekan terakhir, klaster industri menyumbang sebanyak 414 kasus. Jumlah tersebut berdasarkan hasil dari PT LG elektornik, PT Suzuki Indonesia, dan PT NOK, yang berada di kawasan MM210, Cikarang Barat dan Tambun.

"Sebanyak 414 kasus ini merupakan kontribusi dari klaster perusahaan," ujar Alamsyah, Rabu, 2 September 2020. (Baca juga; Bekasi Jadi Fokus Penanganan Covid-19, Klaster Industri Sangat Serius )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2215 seconds (0.1#10.140)