Tangerang Bentuk Satgas Covid-19 Tingkat Kelas di 148 Sekolah
loading...
A
A
A
TANGERANG - Pemkot Tangerang membentuk Satgas Covid-19 tingkat kelas di 148 sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Peresmian program Satgas Covid-19 tingkat kelas ini dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Disdakmen), Kemendikbud, Jumeri.
"Satgas Covid-19 tingkat kelas ini merupakan praktik atau contoh baik yang dilakukan Pemkot Tangerang dalam penerapan PTM terbatas," ungkap Jumeri di SMPN 13 Kota Tangerang, Jumat (1/10/21).
Selanjutnya, Satgas Covid-19 tingkat kelas ini akan bekerja melakukan identifikasi, keluhan atau kondisi kesehatan siswa, sehingga penanganan Covid-19 dapat cepat dilakukan sebelum menjadi klaster di sekolah.
"Rekomendasi Kemendikbud, Satgas covid-19 hanya terbentuk di tingkat sekolah. Tapi, Kota Tangerang membentuk di tingkat kelas. Ini menjadi contoh yang perlu ditiru pemerintah kota kabupaten lainnya," ujar Jumeri.
Menurutnya, upaya yang dilakukan Pemkot Tangerang di dalam melakukan skrining swab massal sudah tepat.
"Sehingga kepala daerah memiliki data yang pasti, dengan itu bisa melakukan langkah mitigasi yang tepat, sebelum terjadi klaster PTM. Namun, sekiranya bisa dievaluasi lagi, jika memungkinkan lokalisasi saja," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, sekolah tatap muka di Kota Tangerang, dievaluasi lantaran menjadi tempat penyebaran baru Covid-19. Dari 18 sekolah yang dilakukan pengecekan acak, 27 orang dilaporkan terpapar Covid-19.
"Satgas Covid-19 tingkat kelas ini merupakan praktik atau contoh baik yang dilakukan Pemkot Tangerang dalam penerapan PTM terbatas," ungkap Jumeri di SMPN 13 Kota Tangerang, Jumat (1/10/21).
Selanjutnya, Satgas Covid-19 tingkat kelas ini akan bekerja melakukan identifikasi, keluhan atau kondisi kesehatan siswa, sehingga penanganan Covid-19 dapat cepat dilakukan sebelum menjadi klaster di sekolah.
"Rekomendasi Kemendikbud, Satgas covid-19 hanya terbentuk di tingkat sekolah. Tapi, Kota Tangerang membentuk di tingkat kelas. Ini menjadi contoh yang perlu ditiru pemerintah kota kabupaten lainnya," ujar Jumeri.
Menurutnya, upaya yang dilakukan Pemkot Tangerang di dalam melakukan skrining swab massal sudah tepat.
"Sehingga kepala daerah memiliki data yang pasti, dengan itu bisa melakukan langkah mitigasi yang tepat, sebelum terjadi klaster PTM. Namun, sekiranya bisa dievaluasi lagi, jika memungkinkan lokalisasi saja," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, sekolah tatap muka di Kota Tangerang, dievaluasi lantaran menjadi tempat penyebaran baru Covid-19. Dari 18 sekolah yang dilakukan pengecekan acak, 27 orang dilaporkan terpapar Covid-19.
(hab)