Jaga Kelestarian Pohon Langka, Danon Gandeng IPB Bangun Arboretum Hutan Tropika

Jum'at, 11 Oktober 2024 - 21:20 WIB
loading...
Jaga Kelestarian Pohon...
Danone SN Indonesia bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Yayasan Hutan Tropika membangun Arboretum Hutan Tropika. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Kembangkan Program Taman Keanekaragaman Hayati Telaga Inspirasi, Danone SN Indonesia bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Yayasan Hutan Tropika membangun Arboretum Hutan Tropika. Arboretum ini akan difokuskan melalui penanaman pohon-pohon langka yang terancam punah di berbagai wilayah Indonesia.

Diharapkan Arboretum Hutan Tropika ini bisa menjaga keanekaragaman flora tropis serta berfungsi sebagai sarana edukasi bagi mahasiswa, peneliti, dan masyarakat umum.

Taman Keanekaragaman Hayati Telaga Inspirasi memiliki luas lahan mencapai 8,6 hektare dan terbagi menjadi 4 zona yakni zona bambu, karet, campuran, dan danau/telaga. Selain penanaman pohon, program ini juga mencakup pembangunan jalur trekking yang dirancang untuk pejalan kaki dan pelari.



Selain itu, peta kawasan yang mencakup seluruh area taman akan dipasang untuk memudahkan orientasi dan meningkatkan pemahaman tentang ekosistem termasuk informasi tentang spesies langka di arboretum dan sekitarnya.

Operations Director Danone SN Indonesia Endri Suprianto menjelaskan, program konservasi ini merupakan komitmen dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan area ruang terbuka hijau bagi Masyarakat. Dalam program ini juga dibangun jalur trekking dengan papan interpretasi yang informatif sehingga menjadikan pengalaman trekking lebih bermakna dan mendidik.



“Melalui program ini, Danone SN Indonesia ingin menunjukkan bahwa tindakan nyata dapat memberikan dampak besar terhadap upaya pelestarian ekosistem tropis yang kaya dan berharga,” ujar Endri, Jumat (11/10/2024).

Perwakilan dari Direktorat Kerjasama bagian Industri - Institut Pertanian Bogor (IPB) Dase Hunaefi menjelaskan, pembangunan Arboretum dan penanaman flora langka ini tidak hanya memperkaya flora lokal, tetapi juga menciptakan habitat alami bagi berbagai fauna yang ada di kawasan tersebut, sehingga memperkuat keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.

“Hal ini tidak dapat dilakukan sendiri dan memerlukan kolaborasi multipihak baik dalam sektor akademisi, sektor swasta maupun masyarakat. Dengan kolaborasi ini membuktikan bahwa upaya seperti ini perlu dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal dan memberikan manfaat jangka panjang,” ucapnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1356 seconds (0.1#10.140)