Naik MRT hingga Kunjungi Halte Bundaran HI, Pramono Anung Ingin Dengar Aspirasi Warga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Pramono Anung menyempatkan naik menggunakan transportasi umum seperti MRT , dan berkunjung ke Halte Bundaran HI. Ia mengaku sengaja naik transportasi umum ingin mendengar aspirasi warga secara langsung.
"Dan apa yang saya lakukan pada hari ini memang betul-betul mengecek lapangan. Tadi naik MRT (dari Stasiun Cipete - Bundaran HI) melihat ini dan sebagainya," kata pria yang akrab disapa Mas Pram di Halte Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
"Apa yang menjadi keluhan masyarakat saya tanyakan kepada mereka, rata-rata sebenarnya secara umum memang sudah banyak terjadi perbaikan tetapi belum memuaskan seperti yang diharapkan," sambungnya.
Dengan turun langsung ke lapangan, kata Pramono, dirinya mengetahui secara rinci permasalahan yang dirasakan masyarakat, hingga kekurangan dari fasilitas umum yang telah ada.
"Dan banyak tadi seperti ketika kami naik MRT keluar, kalau di negara-negara yang sudah bagus sistemnya di tap gitu aja kan udah langsung buka. Tadi kan masih beberapa kali dan harus petugasnya membantu," katanya.
"Jadi saya melakukan karena memang saya ingin mendengar, saya ingin juga mengetahui apa yang terjadi sebenarnya di lapangan. Kalau melihat persoalan Jakarta nggak bisa hanya secara teoritis harus tahu lapangannya," katanya.
"Dan apa yang saya lakukan pada hari ini memang betul-betul mengecek lapangan. Tadi naik MRT (dari Stasiun Cipete - Bundaran HI) melihat ini dan sebagainya," kata pria yang akrab disapa Mas Pram di Halte Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
"Apa yang menjadi keluhan masyarakat saya tanyakan kepada mereka, rata-rata sebenarnya secara umum memang sudah banyak terjadi perbaikan tetapi belum memuaskan seperti yang diharapkan," sambungnya.
Dengan turun langsung ke lapangan, kata Pramono, dirinya mengetahui secara rinci permasalahan yang dirasakan masyarakat, hingga kekurangan dari fasilitas umum yang telah ada.
"Dan banyak tadi seperti ketika kami naik MRT keluar, kalau di negara-negara yang sudah bagus sistemnya di tap gitu aja kan udah langsung buka. Tadi kan masih beberapa kali dan harus petugasnya membantu," katanya.
"Jadi saya melakukan karena memang saya ingin mendengar, saya ingin juga mengetahui apa yang terjadi sebenarnya di lapangan. Kalau melihat persoalan Jakarta nggak bisa hanya secara teoritis harus tahu lapangannya," katanya.
(abd)