Siswa SMK Lingga Kencana Depok Bayar Rp800 Ribu, Ini Alokasinya

Selasa, 14 Mei 2024 - 15:38 WIB
loading...
Siswa SMK Lingga Kencana...
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lingga Kencana Sarojhi. Foto/Muhammad Refi Sandi
A A A
DEPOK - Bus rombongan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lingga Kencana Depok kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu, 15 Mei 2024 menewaskan belasan orang. Kepala SMK Lingga Kencana Sarojhi mengungkapkan bahwa pihak panitia menarik dana mencapai Rp800 ribu per siswa untuk perpisahan ke kawasan Bandung, Jawa Barat pada 10-11 Mei 2024.

Kepsek pun merinci alokasi dana Rp800 ribu di antaranya untuk keperluan akomodasi pihak travel hingga kenang-kenangan bagi para guru-guru. "Ada, ada (perjanjian hitam di atas putih sama pihak travel)," kata Sarojhi kepada wartawan di SMK Lingga Kencana, Selasa (14/5/2024).

"Bukan Rp800 ribu. Entar dulu (mikir), yang saya tahu itu untuk kegiatan tour itu Rp700 ribu, oh Rp800 ribu mungkin kenang-kenangan guru include kenang-kenangan guru. Yang Rp700 ribu biayanya untuk kegiatan perpisahan dan wisuda mungkin perjanjian dengan travel itu Rp600 ribu, yang Rp100 ribu untuk akomodasi perpisahan," tambahnya.



Dia menegaskan bahwa biaya segitu pun sudah termasuk bus dan penginapan. Bahkan pihaknya melakukan subsidi silang bagi 12 anak yatim dan tidak mampu untuk ikut dalam rombongan 122 siswa. "(Termasuk) bus dan penginapan," ujarnya.

Pihaknya menggunakan jasa travel Will In Tour asal Bogor, Jawa Barat. Dia mengatakan, travel serupa pernah digunakan saat kunjungan industri ke wilayah Garut, Jawa Barat pada 2023.

"Tanggal 6 Mei kita sepakati dengan wali murid ke Bandung. Dari awal sudah ada sejak tahun ajaran baru sekitar bulan Agustus 2023. Sudah ada omongan mau ada perpisahan. Ini kegiatan tahunan ya dan selalu ke luar kota bahkan 2023 kita ke Garut, ini kegiatan rutin tiap tahun anak anak selalu ngomong keluar dong pak ya kita tampung aspirasi mereka," ungkapnya.

"Karena di tahun 2023 itu menggunakan travel yang sama ketika kunjungan industri itu menggunakan travel tersebut," tambahnya.

Sarojhi mengatakan bahwa perbedaan perusahaan otobus (PO) yang digunakan menjadi tanggung jawab dari pihak travel. Dia melanjutkan, bus yang digunakan memang berbeda dari yang ke Garut.

"Iya dari pihak travel dari luar Depok, Bogor. Beda (bus sebelumnya di tahun 2023)," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1292 seconds (0.1#10.140)