Pulih dari Trauma, RPP Korban Penganiayaan Anak di Duren Sawit Siap Ikuti PKBM
loading...
A
A
A
JAKARTA - RPP, korban penganiayaan yang dilakukan ayah kandungnya di Duren Sawit, Jakarta Timur, telah pulih dari trauma. Kini RPP tengah menanti kepastian untuk bisa mendapatkan ijazah SD lewat program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri Paket A.
Wajar saja, hingga usia 12 tahun RPP belum sama sekali mengenyam bangku pendidikan formal. Sejak ibu RPP meninggalkannya, dia tinggal bersama ayah dan neneknya.
Lurah Pondok Kopi Rasikin mengatakan, RPP dipastikan bakal mengikuti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri setara SD. (Baca juga: Menolak Cuci Pakaian, Bocah 12 Tahun Dianiaya Ayah Kandung di Duren Sawit)
"Sedang disiapkan sekolah paket untuk pendidikan tingkat SD. Saya sudah koordinasi dengan Satpel Pendidikan," kata Rasikin saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Selasa (11/8/2020).
Setelah mendapat perlakuan tak manusiawi dari ayah dan ibu tirinya, RPP telah mendapatkan pendampingan psikologis dari lembaga masyarakat yang fokus menangani kekerasan pada anak.
"Mendapat pendampingan psikologis dari PPAPP (Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk) sampai traumanya sembuh," ujarnya.
Wajar saja, hingga usia 12 tahun RPP belum sama sekali mengenyam bangku pendidikan formal. Sejak ibu RPP meninggalkannya, dia tinggal bersama ayah dan neneknya.
Lurah Pondok Kopi Rasikin mengatakan, RPP dipastikan bakal mengikuti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri setara SD. (Baca juga: Menolak Cuci Pakaian, Bocah 12 Tahun Dianiaya Ayah Kandung di Duren Sawit)
"Sedang disiapkan sekolah paket untuk pendidikan tingkat SD. Saya sudah koordinasi dengan Satpel Pendidikan," kata Rasikin saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Selasa (11/8/2020).
Setelah mendapat perlakuan tak manusiawi dari ayah dan ibu tirinya, RPP telah mendapatkan pendampingan psikologis dari lembaga masyarakat yang fokus menangani kekerasan pada anak.
"Mendapat pendampingan psikologis dari PPAPP (Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk) sampai traumanya sembuh," ujarnya.
(thm)