Pilkada Tangerang, UMT: Parpol Gagal Lahirkan Pemimpin

Kamis, 04 Januari 2018 - 22:09 WIB
Pilkada Tangerang, UMT: Parpol Gagal Lahirkan Pemimpin
Pilkada Tangerang, UMT: Parpol Gagal Lahirkan Pemimpin
A A A
TANGERANG - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang 2018 tampaknya tidak terlalu banyak menyita perhatian masyarakat. Alasannya, pasangan petahana Arief R Wismansyah-Sachrudin memborong partai politik (parpol) dalam perhelatan itu.

Alhasil, pasangan Arief-Sachrudin menjadi satu-satunya calon terkuat yang diusung dalam pesta lima tahun sekali itu. Tidak adanya tokoh lain yang diusung, membuat Pilkada Kota Tangerang terasa hambar.

Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Ahmad Badawi mengatakan, fenomena itu sebagai bentuk kegagalan parpol dalam melahirkan pemimpin-pemimpin hebat dalam pilkada.

"Makin berat melahirkan tokoh pemimpin yang hebat. Siapa yang punya duit, dia yang akan menang. Memang kalau negara kapitalis seperti itu," kata Badawi kepada KORAN SINDO, Kamis (4/1/2018).

Menurutnya, kegagalan itu diakibatkan oleh eforia politik yang berlebihan akibat tingginya modal politik yang dikeluarkan dalam pilkada. Sehingga, parpol tidak berani mengusung calonnya sendiri.

"Partai politik telah gagal melahirkan kader. Penyebabnya eforia politik saat ini, diakibatkan oleh biaya. Jadi modal politik lebih mahal. Dan mereka (parpol) umumnya tidak punya modal," jelasnya. (Baca Juga: Arief Dapat Dukungan Penuh dari PKS di Pilkada Kota Tangerang
Untuk menggandeng pengusaha juga, parpol terlihat enggan. Sebab, terlalu banyak syarat dan permintaan yang akan diajukan pengusaha itu, terutama dalam melanggengkan bisnisnya saat ini.

"Yang bahaya dari proses ini adalah ketika masyarakat malas datang ke TPU, karena punya anggapan bahwa yang akan menang dalam Pilkada Kota Tangerang adalah Arief-Sachrudin," sambungnya.

Menurutnya, jika hal itu sampai terjadi, bukan hanya parpol yang gagal melahirkan kader pemimpin yang berkelas di Pilkada Kota Tangerang. Tetapi juga pemerintah yang gagal melangsungkan pilkada.

"Ini sangat membahayakan. Dan bisa berakibat pada gagalnya pemerintahan dalam melangsungkan pilkada," jelasnya. (Baca Juga: Pilkada Kota dan Kabupaten Tangerang Berpotensi Calon Tunggal(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5581 seconds (0.1#10.140)