DPRD Kota Bogor Minta Masukan KPAID terkait Hak dan Perlindungan Anak

Kamis, 19 Oktober 2023 - 16:40 WIB
loading...
DPRD Kota Bogor Minta Masukan KPAID terkait Hak dan Perlindungan Anak
DPRD Kota Bogor menggelar audiensi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor, Senin (16/9/23/2023). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
BOGOR - DPRD Kota Bogor menggelar audiensi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor, Senin (16/9/23/2023). Audiensi digelar di ruang rapat pimpinan DPRD yang dihadiri Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata dan Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri.

Dalam audiensi tersebut, Dadang meminta penjelasan terkait data pemenuhan hak dan perlindungan anak kepada KPAID Kota Bogor. Menurutnya, pemenuhan hak dan perlindungan anak menjadi sangat penting mengingat Kota Bogor yang dipimpin oleh Wali Kota Bima Arya memiliki visi dan misi menjadikan Kota Bogor Ramah Keluarga.

“Kami minta masukan dan rekomendasi yang sekiranya sudah dirumuskan oleh KPAID Kota Bogor dalam membangun ekosistem pemenuhan hak dan perlindungan anak dari hulu sampai hilir,” kata Dadang dalam keterangannya, Kamis (19/10/2023).

Dadang mengatakan, masukan dari KPAID Kota Bogor akan dijadikan bahan evaluasi terhadap program kerja yang dilakukan Pemkot Bogor selama 4 tahun ini. Tujuannya menekan angka kekerasan terhadap anak dan memaksimalkan kebutuhan tumbuh kembang anak.

“Apabila pemenuhan hak anak sudah berjalan dengan baik maka perlindungan anak akan dengan sendirinya berjalan dengan baik pula,” ujarnya.

Sementara Akhmad Saeful Bakhri menyebut, untuk mencapai Kota Ramah Keluarga, Pemkot Bogor harus memulai dari pemenuhan hak anak. Hal tersebut diharapkan bisa dituangkan didalam Raperda Perlindungan Perempuan dan Anak yang akan dibahas di masa sidang mendatang.

“Kami harap KPAID Kota Bogor bisa membantu DPRD Kota Bogor dan Pemkot Bogor menyusun Raperda yang digeser pembahasannya di tahun depan karena DP3A gagal mengawal Raperda tersebut,” tegas pria yang akrab disapa Gus M.

Gus M juga meminta KPAID Kota Bogor meningkatkan perlindungan anak dengan menggandeng Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak (APSAI). Sehingga output yang diberikan APSAI tidak hanya sekadar rapat kerja, namun ada program nyata yang bisa dijalankan.

Disamping itu, perlindungan terhadap anak dari Kejahatan Berbasis Gender Online (KBGO) yang termasuk didalamnya kejahatan prostitusi online, judi online dan bullying online harus menjadi perhatian semua pihak. Gus M meminta KPAID Kota Bogor agar bisa menyasar program berbasis digital dengan menyesuaikan kemajuan zaman.

Terakhir, Gus M meminta agar inklusifitas terhadap anak-anak di Kota Bogor bisa dijaga. Karena Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK) di Kota Bogor yang terkena HIV, disabilitas, anak yang berhadapan dengan hukum, terkena pengaruh narkotika, korban eksploitasi ekonomi atau seksual dan memiliki penyimpangan seksual harus diperhatikan.

Gus M menjanjikan akan memberikan dukungan dana untuk program KPAID Kota Bogor yang memberikan manfaat kepada anak-anak Kota Bogor. “KPAID harus punya data-data tersebut agar bisa merusmuskan strategi dan program kerja baik di internal maupun di Pemkot Bogor. Kolaborasi menjadi kunci penting dalam menangani masalah ini,” tandasnya.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)