Polisi Gulung Pengedar Ganja Lintas Provinsi di Rest Area Karang Tengah Tangerang

TANGERANG - Satuan Narkoba Polres Metro Tangerang Kota meringkus tiga pengedar ganja lintas provinsi di rest area Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten. Dalam pengungkapan itu polisi menyita 14 Kg ganja kering siap edar.

Selanjutnya, pelaku dan barang bukti dibawa ke Polrestro Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut. Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Haryanto mengungkapkan, ketiga pengedar yang diamankan oleh petugas masing-masing YK (27), DP (25), dan ML (31). (Baca juga: BNN Ungkap Peredaran Ganja Dalam Permen Jelly)

"Pengungkapan berawal saat polisi mendapat informasi bahwa akan ada transaksi ganja dalam jumlah besar di SPBU Karang Tengah KM 14," ujar Sugeng, di Mapolrestro Tangerang, Selasa (4/8/2020).

Selanjutnya, polisi melakukan undercover ke lokasi pada 22 Juli 2020. Ternyata benar, di sana polisi berhasil menangkap YK dengan barang bukti sebanyak 12 paket ganja seberat 14 Kg. (Baca juga: Reaktif Covid-19, Tukang Becak Meninggal Dunia di Depan Pasar Elang)

"Ganja kami amankan di dalam mobil Caliya yang dikendarai YK. Dari YK, polisi kembali melakukan pengembangan dan menangkap rekan YK berinisial DP dan ML, di SPBU Cisoka, Kabupaten Tangerang," bebernya.

Kasat Narkoba Polrestro Tangerang Kota AKBP Pratomo Widodo menambahkan, dari hasil pemeriksaan terhadap ketiga tersangka, diketahui mereka mengaku sebagai orang suruhan DPO Jon yang hingga kini buron. (Baca juga: Miris, Bayi Baru Lahir Ditemukan Remuk Ditabrak Truk di Lamongan)

"Mereka ini jaringan Sukabumi-Aceh. Ganja dikirim dari Aceh untuk kemudian disimpan dulu di gudang, di kawasan Lebak, Banten. Selanjutnya ganja diambil oleh kaki tangan pelaku untuk diedarkan di Jakarta," jelasnya.

Menurut Pratomo, kawasan Tangerang Raya kerap dijadikan transit oleh jaringan narkoba. Mereka memanfaatkan situasi pandemi sekarang untuk memutar roda bisnisnya.

"Kami aparatur dari TNI/Polri akan terus menerus membentengi wilayah Kota Tangerang dari peredaran narkoba, meski di tengah pandemi seperti sekarang," tukasnya.