Siswi SMA di Jakarta Bikin Batu Bata Ramah Lingkungan demi Kurangi Polusi Udara

Selasa, 10 Oktober 2023 - 21:36 WIB
loading...
Siswi SMA di Jakarta Bikin Batu Bata Ramah Lingkungan demi Kurangi Polusi Udara
Sheina Ashley Pribadi, siswi kelas 12 di Jakarta Intercultural School menginisiasi proyek ACE. Proyek ini digagas untuk menciptakan bangunan yang lebih ramah lingkungan dalam rangka mengurangi emisi karbon. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Apa yang dilakukan siswi SMA ini solutif sekali. Dia membuat bahan bangunan ramah lingkungan untuk mengatasi polusi udara . Seperti apa?

Sheina Ashley Pribadi, siswi kelas 12 di Jakarta Intercultural School yang menginisiasi proyek ACE. Proyek ini digagas untuk menciptakan bangunan yang lebih ramah lingkungan dalam rangka mengurangi emisi karbon.

"Proyek ACE bertujuan menggantikan batu bata semen, tanah liat yang menimbulkan polusi. Caranya dengan mengganti sebagian besar semen pada batu bata dengan fly ash. Fly ash adalah produk sampingan PLTU batu bara. Jika tidak dimanfaatkan untuk pembuatan semen ini, fly ash hanya jadi sampah yang dapat mencemari saluran air dan berakhir di tempat pembuangan sampah," ujar Sheina, Minggu (8/10/2023).



Melalui proyek ini, dia ingin meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya menggunakan bahan bangunan rendah polusi. Tujuan akhirnya yakni memperlambat dampak perubahan iklim.

"Idenya muncul saat kursus solusi tentang lingkungan di Stanford tahun lalu. Saya banyak konsultasi dengan profesor, insinyur lalu mempraktikkannya sendiri di Jakarta. Saya bereksperimen membuat prototipe rumah sampai menguji prototipe di laboratorium. Formula yang terakhir dapat mencegah 50 persen lepasnya karbondioksida. Setiap kilogram semen yang diganti dengan fly ash menghemat 0,9 kg karbondioksida agar tidak terbuang ke atmosfer," kata juara Technovation Girls Indonesia tahun 2023 ini.

Pengujian berikutnya adalah uji kekuatan. Sembilan prototipe batu bata terkuat diuji di laboratorium Universitas Tarumanegara Jakarta untuk dilakukan penguatan dengan uji kompresi.

"Formula terakhir bisa melampaui standar FC20 (mutu sedang beton standar Kementerian PUPR)," ucapnya.

Kini, batu bata ramah lingkungan tersebut mulai diproduksi. Dia dibantu oleh lokakarya lokal di Bogor untuk memproduksi dengan bahan baku fly ash dari PLTU Paiton Malang. Untuk desain, Sheina banyak dibantu pamannya yang kebetulan seorang arsitek.

Batu bata temuan Sheina ini untuk sementara masih diperuntukkan membangun kepentingan umum. Salah satunya membangun trotoar rusak seperti yang sudah dibangun di trotoar kawasan sekolah Al-Firdaus di Serpong. Sedangkan, untuk tujuan komersial, Sheina mengatakan belum dulu.

"Meskipun kami punya harapan di masa depan, proyek ini tidak bertujuan menjual batu bata secara komersial. Batu bata ini akan digunakan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan," ungkapnya.

Atas batu bata temuannya ini, Sheina menerima hibah dari The Iris Project yang memungkinkan Sheina membeli bahan baku dan peralatan yang diperlukan.

"Semoga ke depan temuan ini bisa dipatenkan dan mengembangkan produk ini bermitra dengan perusahaan bangunan di Indonesia agar bisa memproduksi secara massal untuk menciptakan bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan demi mengurangi emisi karbon," kata Finalis Global RISE for The World 2023 ini.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)