Polusi Udara Mengancam, Pemprov DKI Uji Coba WFH ASN dan PJJ 50 Persen selama 3 Bulan

Rabu, 16 Agustus 2023 - 06:11 WIB
loading...
Polusi Udara Mengancam, Pemprov DKI Uji Coba WFH ASN dan PJJ 50 Persen selama 3 Bulan
Pemprov DKI Jakarta akan menguji coba work from home (WFH) untuk aparatur sipil negara (ASN) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menguji coba work from home (WFH) untuk aparatur sipil negara (ASN) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa. Uji coba WHF ASN dan PJJ dengan kapasitas 50 persen itu akan dimulai September 2023.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan, uji coba WFH akan berlangsung selama 3 bulan. Kebijakan ini sebagai salah satu upaya menekan polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.

"Ya percontohan. Kita coba dulu mungkin 3 bulan," kata Heru di Balai Kota, Selasa (15/8/2023).

Kata Heru, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) telah memberikan keleluasaan terkait jam kerja ASN. Maka itu, Pemprov DKI akan melakukan penerapan hybrid working yakni setengah WFH dan sisanya work from office (WFO).

"Menpan memberikan keleluasaan waktu antara jam 8 tambah sejam, jadi jam 9. Antara jam 8 dan jam 10. Ini pemda manfaatkan untuk bisa berbagi yang masuk 50%, yang WFH 50%, setidaknya mengurangi kemacetan," bebernya.


Tidak hanya menerapkan WFH, Pemprov DKI juga bakal menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa dengan kapasitas 50 persen. Untuk teknisnya akan diatur oleh Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. "Nanti diserahkan ke Disdik ya," ujarnya.

Diketahui, polusi udara di Ibu Kota semakin parah. Bahkan buruknya kondisi udara di Jakarta mengalahkan kota di Afrika Selatan, yakni Johannesburg. Menurut Air Quality Index (AQI) per Sabtu 12 Agustus 2023, Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.


Masalah polusi udara ini mendapat perhatian khusus dari Presiden Jokowi. Bukan tanpa alasan masalah ini menjadi perhatian Jokowi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sudah batuk hampir empat pekan akibat buruknya udara di wilayah Jabodetabek.

"Presiden minta dalam waktu satu minggu ini ada langkah konkret karena presiden sendiri sudah batuk, katanya sudah hampir 4 minggu. Beliau belum pernah merasakan seperti ini dan kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk," kata Sandi, Senin (14/8/2023).

Oleh karena itu, Jokowi memerintahkan menteri dan kepala daerah melakukan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kualitas udara di wilayah di Jabodetabek.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1965 seconds (0.1#10.140)