Bupati Bogor: Birokrasi dan Ketersediaan Beras Jadi Kendala Penyaluran Bantuan

Rabu, 29 April 2020 - 15:20 WIB
loading...
Bupati Bogor: Birokrasi dan Ketersediaan Beras Jadi Kendala Penyaluran Bantuan
Bupati Bogor Ade Yasin saat meninjau Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional II, Dramaga, Kabupaten Bogor, Rabu (29/04/2020).Foto/SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin mengakui banyak kendala dalam menepati janji pembagian bantuan bagi warga yang terdampak Covid-19. Bantuan yang seharusnya dilaksanakan sebelum puasa itu hingga Rabu (29/04/2020) ini belum juga terealisasi.

Pemkab Bogor pun baru akan membagikan bantuan berupa beras saja kepada 200.000 lebih keluarga penerima manfaat (KPM) baik yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), non-DTKS, dan non-KTP Kabupaten Bogor, pada Kamis, 30 April 2020 besok.

"Iya saya mohon maaf tadinya (bantuan) sebelum puasa dikirim, tapi banyak kendala (dihadapi) seperti birokrasi dan ketersediaan berasnya," ujar Ade Yasin saat meninjau Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional II, Dramaga, Kabupaten Bogor, Rabu (29/04/2020).

Bahkan, lanjut Ade, bantuan logistik dari Pemprov Jawa Barat, juga didrop dan mengambil beras dari Gudang Bulog Sub Divisi Regional Dramaga, sehingga pihaknya, harus mengantre. "Tapi yang jelas saya pastikan, besok mulai didistribusikan. Pengiriman dikawal oleh TNI dan Polri agar tepat sasaran," tegasnya.

Dia mengungkapkan, bantuan beras ini menyasar 200.000 rumah tangga selama tiga bulan ke depan. Setiap rumah tangga, kata Ade, akan menerima 30 kilogram beras untuk sebulan. Politisi PPP ini pun telah memastikan ketersediaan dan kualitas beras di Gudang Bulog Sub Divisi Regional Dua Dramaga.

"Untuk masyarakat, Insya Allah mulai besok, (beras) mulai dikirim. Jadi kami tidak berikan uang tunai. Saya pastikan beras sampai kepada masyarakat dengan dikawal TNI dan Polri," kata Ade. Meski tidak memberikan uang, Ade mengklaim, nilai 30 kilogram beras ini setara dengan Rp316.000.

Namun, dia meminta masyarakat bersabar karena pengiriman dilakukan bertahap. "Karena Kabupaten Bogor ini sangat luas. Jadi kita bertahap distribusinya untuk yang lebih membutuhkan dulu," jelasnya.

Ade juga memastikan, akan terus memantau distribusi beras sampai ke tangan masyarakat. Terutama soal kualitas beras yang akan dikirim sebagai bantuan."Pemkab Bogor kan beli ke Bulog harganya Rp10.543 per kilogram. Kualitasnya bagus. Tapi, saya ingin pastikan bahwa Bulog konsisten untuk mengirim beras dengan kualitas yang baik," tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy menegaskan, pihaknya bekerja sama dengan Kodim 0621/Kabupaten Bogor, serta Lanud Atang Sendjaja (ATS) dalam pendistribusian beras. "Kitap siapkan 19 unit truk untuk pendistribusian. Truk standby di Gudang Bulog Dramaga. Jadi kami kawal pendistribusian dari gudang ini ke desa dan akan terus didampingi hingga ke rumah warga," ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1356 seconds (0.1#10.140)