Truk Logistik Dibatasi, Pemudik Khawatir Pasokan Air Kemasan dan Susu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat mengkhawatirkan pasokan air minum dalam kemasan (AMDK) dan susu formula di pasaran menyusul kebijakan pembatasan operasional truk logistik selama masa Mudik Lebaran 2023. Kelangkaan tersebut bakal memberatkan masyarakat karena harga jual pasti menjadi lebih mahal.
Susanto, seorang karyawan swasta di Jakarta yang rencananya mudik ke Solo pada musim Lebaran tahun ini, mengungkapkan, pada saat dan setelah hari raya biasanya permintaan AMDK di daerahnya meningkat hingga 70 persen.
“Itu pengalaman saya waktu mudik tahun kemarin ya. Apalagi katanya ada peningkatan jumlah yang mudik tahun ini, mungkin peningkatannya bisa mencapai 100 persen lebih,” ujarnya, Sabtu (2/4/2023).
Untuk itu, ia berharap distribusi AMDK itu tidak dilakukan pelarangan. “Saya khawatir jika dilarang masyarakat akan kekurangan kebutuhan air minum saat Lebaran, nanti karena adanya kelangkaan barang di warung-warung,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Novy, pedagang kelontong di Kota Depok yang rencananya mudik ke Kudus, Jawa Tengah. Menurut dia, pada saat Lebaran keluarganya bisa menghabiskan air minum hingga 4 galon per hari. Sebab banyak anggota keluarga yang kumpul di rumah orang tuanya pada saat Lebaran.
”Jadi, betapa bingungnya nanti orang tua saya untuk mencari air minum jika distribusi AMDK dibatasi,” tuturnya.
Sementara Ratih (32), yang memiliki anak bayi dan balita, menyatakan, keberatan dengan kebijakan pembatasan truk logistik, khususnya yang membawa produk susu yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak saat mudik Lebaran nanti.
Ibu yang bekerja sebagai customer servicesebuah bankswasta di Jakarta ini tidak mau terjadinya kelangkaan susu di pasar hanya karena adanya kebijakan tersebut. Dia mengaku akan mudik bersama keluarganya ke Malang pada saat Lebaran nanti.
“Kalau susu susah didapat nanti pada saat Lebaran anak-anak saya mau dikasih minum apa. Apalagi mereka masih bayi dan balita,” ucapnya.
Susanto, seorang karyawan swasta di Jakarta yang rencananya mudik ke Solo pada musim Lebaran tahun ini, mengungkapkan, pada saat dan setelah hari raya biasanya permintaan AMDK di daerahnya meningkat hingga 70 persen.
“Itu pengalaman saya waktu mudik tahun kemarin ya. Apalagi katanya ada peningkatan jumlah yang mudik tahun ini, mungkin peningkatannya bisa mencapai 100 persen lebih,” ujarnya, Sabtu (2/4/2023).
Untuk itu, ia berharap distribusi AMDK itu tidak dilakukan pelarangan. “Saya khawatir jika dilarang masyarakat akan kekurangan kebutuhan air minum saat Lebaran, nanti karena adanya kelangkaan barang di warung-warung,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Novy, pedagang kelontong di Kota Depok yang rencananya mudik ke Kudus, Jawa Tengah. Menurut dia, pada saat Lebaran keluarganya bisa menghabiskan air minum hingga 4 galon per hari. Sebab banyak anggota keluarga yang kumpul di rumah orang tuanya pada saat Lebaran.
”Jadi, betapa bingungnya nanti orang tua saya untuk mencari air minum jika distribusi AMDK dibatasi,” tuturnya.
Sementara Ratih (32), yang memiliki anak bayi dan balita, menyatakan, keberatan dengan kebijakan pembatasan truk logistik, khususnya yang membawa produk susu yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak saat mudik Lebaran nanti.
Ibu yang bekerja sebagai customer servicesebuah bankswasta di Jakarta ini tidak mau terjadinya kelangkaan susu di pasar hanya karena adanya kebijakan tersebut. Dia mengaku akan mudik bersama keluarganya ke Malang pada saat Lebaran nanti.
“Kalau susu susah didapat nanti pada saat Lebaran anak-anak saya mau dikasih minum apa. Apalagi mereka masih bayi dan balita,” ucapnya.