Truk Logistik Dibatasi, Pemudik Khawatir Pasokan Air Kemasan dan Susu

Minggu, 02 April 2023 - 09:52 WIB
loading...
Truk Logistik Dibatasi,...
Masyarakat mengkhawatirkan pasokan air minum dan susu formula di pasaran menyusul kebijakan pembatasan operasional truk logistik selama masa Mudik Lebaran 2023. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Masyarakat mengkhawatirkan pasokan air minum dalam kemasan (AMDK) dan susu formula di pasaran menyusul kebijakan pembatasan operasional truk logistik selama masa Mudik Lebaran 2023. Kelangkaan tersebut bakal memberatkan masyarakat karena harga jual pasti menjadi lebih mahal.

Susanto, seorang karyawan swasta di Jakarta yang rencananya mudik ke Solo pada musim Lebaran tahun ini, mengungkapkan, pada saat dan setelah hari raya biasanya permintaan AMDK di daerahnya meningkat hingga 70 persen.


“Itu pengalaman saya waktu mudik tahun kemarin ya. Apalagi katanya ada peningkatan jumlah yang mudik tahun ini, mungkin peningkatannya bisa mencapai 100 persen lebih,” ujarnya, Sabtu (2/4/2023).

Untuk itu, ia berharap distribusi AMDK itu tidak dilakukan pelarangan. “Saya khawatir jika dilarang masyarakat akan kekurangan kebutuhan air minum saat Lebaran, nanti karena adanya kelangkaan barang di warung-warung,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Novy, pedagang kelontong di Kota Depok yang rencananya mudik ke Kudus, Jawa Tengah. Menurut dia, pada saat Lebaran keluarganya bisa menghabiskan air minum hingga 4 galon per hari. Sebab banyak anggota keluarga yang kumpul di rumah orang tuanya pada saat Lebaran.

”Jadi, betapa bingungnya nanti orang tua saya untuk mencari air minum jika distribusi AMDK dibatasi,” tuturnya.



Sementara Ratih (32), yang memiliki anak bayi dan balita, menyatakan, keberatan dengan kebijakan pembatasan truk logistik, khususnya yang membawa produk susu yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak saat mudik Lebaran nanti.

Ibu yang bekerja sebagai customer servicesebuah bankswasta di Jakarta ini tidak mau terjadinya kelangkaan susu di pasar hanya karena adanya kebijakan tersebut. Dia mengaku akan mudik bersama keluarganya ke Malang pada saat Lebaran nanti.

“Kalau susu susah didapat nanti pada saat Lebaran anak-anak saya mau dikasih minum apa. Apalagi mereka masih bayi dan balita,” ucapnya.

Sumiarti (28) yang memiliki anak berusia 2 tahun juga menyampaikan keluhan serupa. Perempuan yang bekerja sebagai cleaning service di sebuah rumah sakit di Depok ini juga tidak ingin terjadi kelangkaan susu saat Lebaran nanti.

Dia mengaku akan mudik ke kampung halamannya di Solo bersama suami dan anaknya saat Lebaran nanti. “Kalau susu langka pasti harganya juga akan sangat mahal. Ini akan sangat memberatkan keuangan saya dan suami yang hanya bekerja sebagai cleaning service. Untuk ongkos mudik saja sudah berat, apalagi jika ditambah lagi dengan harga susu yang mahal,” tuturnya.

Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melarang kendaraan angkutan barang melintas pada masa angkutan Lebaran 2023. Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Suharto mengatakan, pelarangan tersebut dilakukan seiring bakal tingginya jumlah pemudik pada tahun ini.

Survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub memperkirakan jumlah pemudik Lebaran 2023 mencapai 123,8 juta orang. Dari jumlah itu, sekitar 36 juta menggunakan mobil pribadi atau sewa.

Sebelumnya, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menyatakan tidak setuju adanya kebijakan pembatasan operasional truk logistik oleh Kemenhub tersebut. BPKN manilai, kebijakan itu hanya membuat masyarakat menderita karena terjadi kelangkaan barang yang dibutuhkan saat momen Lebaran.

“Enggak usah dilarang-larang seperti itulah menurut saya. Ini kan tradisi mudik yang sudah turun-temurun. Seharusnya tradisi keagamaan ini kan harus disupport, bukan dihalang-halangi. Malah pemerintah seharusnya bukan melarang tapi memikirkan bagaimana mekanisme pengamanan terkait angkutan logistik dan kendaraan mudik itu semuanya bisa aman dan safety,” ujar Wakil Ketua BPKN Muhammad Mufti Mubarok.

Menurutnya, pemerintah jangan hanya membuat peraturan tanpa mengkaji dampaknya di masyarakat. “Dalam membuat aturan pelarangan terhadap angkutan logistik itu pemerintah harus membuat definisi baru mengenai kebutuhan primer itu. Karena, air minum misalnya, sekarang ini sudah jadi kebutuhan vital di masyarakat,” tukasnya.

Dia mengatakan, dengan adanya perbaikan infrastruktur jalan yang sudah lebih baik saat ini, termasuk adanya pelebaran-pelebaran jalan, seharusnya untuk momen Lebaran tahun ini tidak ada lagi permasalahan terkait kemacetan.

“Jadi, menurut kami tidak terlaluada hambatan meskipun angkutan logistik itu beroperasi. Tapi, kalau pemerintah memaksa ingin regulasi itu tetap dijalankan, saya kira itu sebuah kekonyolan,” ucapnya.

Pentingnya Air bagi Tubuh Manusia

Guru Besar Ilmu Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Hardinsyah mengatakan, air minum merupakan zat gizi bagi tubuh manusia. Jiika tubuh manusia kekurangan air karena kurang minum, sama saja dengan kekurangan gizi.

“Kekurangan air itu bagian dari kekurangan gizi yang disebut dengan dehidrasi. Darah kita bisa mengental sehingga akan terganggu untuk mengalirkan zat-zat gizi ke seluruh tubuh kita. Karena, darah itukan mengandung air hampir 90 persen lebih,” tukasnya.

Oleh karena itu, khusus masa mudik Lebaran, dia mengingatkan masyarakat untuk tetap memperhatikan kecukupan air dalam tubuh. Kurang minum air juga dapat mengakibatkan berkurangnya konsentrasi, baik saat bekerja maupun berkendara.

“Kalau kurang konsentrasi kan bisa mengganggu pekerjaan kita. Apalagi saat berkendara bisa saja menyebabkan kita celaka. Saat mudik diperlukan konsentrasi saat mengemudi karena perjalanan yang jauh dan cukup melelahkan,” ucapnya.

Sementara anggota Komisi Fatwa MUI Cilacap, Apoteker, Dosen dan Peneliti di Bidang Farmasi Universitas Al-Irsyad Cilacap Yuhansyah Nurfauzi, menyebutkan, anak bayi dan balita yang kekurangan susu, baik ASI maupun susu formula, bisa mengalami malnutrisi atau kurang gizi dan gangguan pertumbuhan fisik maupun mental.

“Karena asupan nutrisi dari susu juga mendukung perkembangan syaraf, maka kesehatan neuron maupun kecerdasan mental akan terpengaruh oleh pemberian susu pada anak-anak bayi dan balita,” ujarnya.

Bagi ibu yang memiliki anak pada masa tumbuh kembang, susu merupakan konsumsi wajib yang harus diberikan untuk anak-anak mereka. Susu merupakan nutrisi penting bagi anak-anak untuk membantu agar tumbuh lebih sehat.

Hal itu karena biasanya terdapat beberapa kandungan penting yang mampu mendukung anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Beberapa di antaranya adalah prebiotik yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan anak. Ibu perlu mengetahui jika anak yang tumbuh dengan sehat berawal dari organ pencernaan yang sehat.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1272 seconds (0.1#10.140)