Tangis Keluarga Pecah Saat Koki Dapur Ekstasi Digiring Polisi ke Bareskrim Polri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Supriyono alias SP (43) menjadi salah satu dari empat tersangka kepemilikan usaha dapur atau laboratorium ilegal pembuatan narkotika berjenis ekstasi di Jalan Rawa Selatan 1, Johar Baru, Jakarta Pusat. Peran SP adalah menjadi distributor sekaligus koki dapur ekstasi tersebut.
"Tersangka SP mencampur dengan menggunakan blender kemudian hasilnya itu diayak ditampung di dalam piring. Kemudian, apabila hasilnya kurang baik dan kurang memikat, tersangka SP menggunakan telur sebagai perekat," ujar Kasubdit I Dittipidnarkoba Bareskrim Polri, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak di lokasi, Selasa (7/1/2023).
Dalam pantauan MNC Portal di lokasi, acara jumpa pers yang digelar tepat di depan rumah yang dijadikan dapur ekstasi tersebut, berlangsung selama satu jam. Bahkan, para tersangka juga dipertontonkan dan dengan gamblang dilihat oleh warga sekitar.
Di sisi lain, tiga orang wanita yang ada di situ tampak berharap cemas. Terlihat, gelimang air mata terpancar saat SP tertunduk lesu di depan awak media.
Suasana pengap dan kelambu tampak pecah tatkala empat tersangka termasuk SP kembali digiring polisi ke jeruji besi di Bareskrim Polri. Sebab, tiga orang perempuan tampak seketika memeluk SP.
"Bapak... jangan pergi bapak," kata salah seorang wanita diiringi isak tangisnya.
Momen tersebut juga membuat si Koki narkoba ini tak bisa membendung tangisnya. Ia, tampak memeluk dengan erat keluarga yang tidak ingin ditinggalkan olehnya.
Kendati demikian, suasana pilu hanya berselang sesaat. Sebab, dengan sigap polisi harus kembali membawa SP ke kantor polisi bersama empat koleganya.
Diketahui, Direktorat Tindak Pidana (Dittipid) Narkoba Bareskrim Polri berhasil mengungkap dapur atau laboratorium ilegal pembuatan narkotika berjenis ekstasi di Jalan Rawa Selatan 1, Johar Baru, Jakarta Pusat (Jakpus).
"Tersangka SP mencampur dengan menggunakan blender kemudian hasilnya itu diayak ditampung di dalam piring. Kemudian, apabila hasilnya kurang baik dan kurang memikat, tersangka SP menggunakan telur sebagai perekat," ujar Kasubdit I Dittipidnarkoba Bareskrim Polri, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak di lokasi, Selasa (7/1/2023).
Dalam pantauan MNC Portal di lokasi, acara jumpa pers yang digelar tepat di depan rumah yang dijadikan dapur ekstasi tersebut, berlangsung selama satu jam. Bahkan, para tersangka juga dipertontonkan dan dengan gamblang dilihat oleh warga sekitar.
Di sisi lain, tiga orang wanita yang ada di situ tampak berharap cemas. Terlihat, gelimang air mata terpancar saat SP tertunduk lesu di depan awak media.
Suasana pengap dan kelambu tampak pecah tatkala empat tersangka termasuk SP kembali digiring polisi ke jeruji besi di Bareskrim Polri. Sebab, tiga orang perempuan tampak seketika memeluk SP.
"Bapak... jangan pergi bapak," kata salah seorang wanita diiringi isak tangisnya.
Momen tersebut juga membuat si Koki narkoba ini tak bisa membendung tangisnya. Ia, tampak memeluk dengan erat keluarga yang tidak ingin ditinggalkan olehnya.
Kendati demikian, suasana pilu hanya berselang sesaat. Sebab, dengan sigap polisi harus kembali membawa SP ke kantor polisi bersama empat koleganya.
Diketahui, Direktorat Tindak Pidana (Dittipid) Narkoba Bareskrim Polri berhasil mengungkap dapur atau laboratorium ilegal pembuatan narkotika berjenis ekstasi di Jalan Rawa Selatan 1, Johar Baru, Jakarta Pusat (Jakpus).