DPP IKA PMII Berkolaborasi dengan Relawan Gugus Tugas Bangkitkan Perekonomian Warga

Rabu, 24 Juni 2020 - 21:56 WIB
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia melakukan penandatanganan kerja sama dengan Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Foto ist
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) melakukan penandatanganan kerja sama (PKS) dengan Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Penandatanganan itu dilakukan oleh Ketua Tim Relawan Gugus Tugas Covid-19 Andre Rahadian dan Ketua DPP IKA PMII Achmad Muqowam. Hadir pada juga kesempatan itu Ketua Bidang Relawan Pendukung Yulius Setiarto.

Achmad Muqowam dalam kata sambutannya menyampaikan terima kasih atas penerimaan tim Relawan Gugus Tugas. Dia mengatakan, Gugus Tugas merupakan tulang punggung dalam percepatan penanganan Covid-19. (Baca: Sambut New Normal, Lapas dan Rutan Bakal Terima Tahanan Kembali )

“Kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini berlangsung. Kami melihat bahwa Gugus Tugas ini merupakan tulangg punggung dalam penanganan Covid-19. Karena itu kami melakukan kerja sama ini,” ujar usai penandatangan yang berlangsung di markas Tim Relawan Gugus Tugas, di The Media Hotel, Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Dikatakannya, para Relawan Gugus Tugas telah memberikan hal yang terbaik kepada masyarakat, baik berupa informasi maupun sosialisasi dalam penangangan pandemi Covid-19. “Karena itu kami datang bersama para relawan, maupun para relawan yang sudah lebih dahulu bergabung di sini, untuk bergabung bersama para relawan untuk bekerja bersama-sama,” ujar Muqowam.

Menurut catatan PMII, penanganan Covid-19 makin lama penanganannya berbasis pada elemen di Gugus Tugas. Karena itu, penajaman program harus terus dilakukan. "Misalnya, apakah cukup dengan melakukan sosialisasi, atau bantuan material. Apakah kita tidak bisa melakukan dorongan kepada masyarakat untuk melakukan kesadaran di tingkat basis," katanya.



Jika di bulan puasa, lanjut Muqowam, lumbung bantuan sosial luar biasa banyak, namun saat ini lumbung-lumbung tersebut sudah kosong karena terbatas menerima bantuan. Bahkan ada lumbung yang sudah tak berfungsi lagi.

“Karena itu, penajaman program harus dilakukan dengan mempertimbangkan waktu. Ada yang mengatakan bahwa Covid ini akan berakhir pada September, namun ada yang mengatakan baru berakhir pada Desember. Saya pikir persiapan itu lebih penting dari pada tidak sama sekali,” ujarnya.

Pada tataran medis, katanya, pemerintah sudah optimal dalam mengusahakan kesehatan masyarkat. Tinggal meningkatkan upaya preventif masyarakat maupun perorangan. Saat ini masyarakat yang sudah terpapar Virus Corona sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya.

Karena itu muncul pertanyaan, apakah peningkatan itu terjadi karena masifnya rapid test, ataukah memang karena tingkat penyebarannya makin meluas. “Jadi kami menyampaikan terima kasih. Kami siap melakukan kerja sama dengan teman-teman di sini. Tolong kami di-guide. Kami selalu melakukan komunikasi dalam rangka upaya mencegah masyarakat dari paparan virus Corona,” ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More