Trotoar Rp21 Miliar di Tangsel Jadi Tempat Parkir Liar, Kadis PU: Pedagang Protes Dipasang Bollard
Rabu, 07 April 2021 - 14:23 WIB
TANGERANG SELATAN - Keberadaan parkir liar di atas trotoar Jalan Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), belum juga ditertibkan. Pantauan pada Rabu (7/04/21) siang, masih saja deretan kendaraan roda empat cuek memarkir kendaraannya menutup jalur trotoar .
Pembangunan trotoar itu berbarengan pengerjaannya beberapa bulan lalu dengan pelebaran Jalan Rawa Buntu sepanjang 1.350 meter. Namun pembangunan trotoar disorot lantaran tidak disertai dengan tiang pembatas atau bollard di sisi trotoar.
Tiang bollard hanya terpasang pada sedikit bidang dan titik trotoar. Selebihnya kondisi trotoar terbuka bebas, hingga dimanfaatkan bagi keberadaan parkir liar. Dinas Pekerjaan Umum (PU) punya alasan mengapa bolllard tidak terpasang di semua jalur trotoar.
"Dulu waktu awal kita bangun, rencananya mau dipasang semua, tapi kan diprotes pedagang, mereka enggak mau dipasang. Enggak tahu alasannya, nanti bisa ditanyain ke mereka langsung," ujar Kepala Dinas (Kadis) PU Tangsel, Aries Kurniawan, Rabu (7/4/21).
Aries mengakui jika desain trotoar yang baru dibangun itu memang mencontoh pedestrian di DKI Jakarta. Dimana jalurnya sangat menopang terhadap pejalan kali, penyandang disabilitas, dan pesepeda. Total pagu anggaran yang digelontorkan dalam pengerjaan trotoar itu mencapai Rp21 miliar. "Desainnya mencontoh DKI Jakarta," ucapnya.
De depan, kata dia, bisa saja pihaknya memasang tiang bollard di sepanjang trotoar Rawa Buntu. Hanya saja, hal itu tergantung dari kesepakatan para pedagang dan pemilik usaha yang berjualan di tepi Jalan Rawa Buntu.
"Tergantung, kalau pedagangnya bersedia ya kita pasang," katanya.
Pembangunan trotoar itu berbarengan pengerjaannya beberapa bulan lalu dengan pelebaran Jalan Rawa Buntu sepanjang 1.350 meter. Namun pembangunan trotoar disorot lantaran tidak disertai dengan tiang pembatas atau bollard di sisi trotoar.
Tiang bollard hanya terpasang pada sedikit bidang dan titik trotoar. Selebihnya kondisi trotoar terbuka bebas, hingga dimanfaatkan bagi keberadaan parkir liar. Dinas Pekerjaan Umum (PU) punya alasan mengapa bolllard tidak terpasang di semua jalur trotoar.
Baca Juga
"Dulu waktu awal kita bangun, rencananya mau dipasang semua, tapi kan diprotes pedagang, mereka enggak mau dipasang. Enggak tahu alasannya, nanti bisa ditanyain ke mereka langsung," ujar Kepala Dinas (Kadis) PU Tangsel, Aries Kurniawan, Rabu (7/4/21).
Aries mengakui jika desain trotoar yang baru dibangun itu memang mencontoh pedestrian di DKI Jakarta. Dimana jalurnya sangat menopang terhadap pejalan kali, penyandang disabilitas, dan pesepeda. Total pagu anggaran yang digelontorkan dalam pengerjaan trotoar itu mencapai Rp21 miliar. "Desainnya mencontoh DKI Jakarta," ucapnya.
De depan, kata dia, bisa saja pihaknya memasang tiang bollard di sepanjang trotoar Rawa Buntu. Hanya saja, hal itu tergantung dari kesepakatan para pedagang dan pemilik usaha yang berjualan di tepi Jalan Rawa Buntu.
"Tergantung, kalau pedagangnya bersedia ya kita pasang," katanya.
tulis komentar anda