Baru Selesai Dibangun, Trotoar Senilai Rp21 Miliar di Tangsel Ini Jadi Tempat Parkir Liar

Sabtu, 03 April 2021 - 12:02 WIB
loading...
Baru Selesai Dibangun, Trotoar Senilai Rp21 Miliar di Tangsel Ini Jadi Tempat Parkir Liar
Trotoar di sepanjang Jalan Rawa Buntu, Serpong, Tangsel, baru selesai dibangun dengan anggaran Rp21 miliar dimanfaatkan untuk parkir liar kendaraan.Foto/MPI/Hambali
A A A
TANGERANG SELATAN - Trotoar untuk pejalan kaki dan pesepeda di sepanjang Jalan Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), baru selesai dibangun beberapa waktu lalu dengan anggaran Rp21 miliar, tidak dimanfaatkan sebagaimana fungsinya. Justru jalur pedestrian ini dimanfaatkan untuk parkir liar kendaraan.

Pantauan di lokasi, kendaraan pribadi roda empat parkir memenuhi trotoar. Pemandangan itu terlihat begitu mencolok, dari mulai sekitar depan kantor Kelurahan Rawa Buntu hingga arah putar balik di pertigaan Jalan Tekno Widya. Jalur pedestrian yang berada di sepanjang Jalan Rawa Buntu itu mengalami perbaikan dan perluasan belum lama ini.

Entah siapa yang memulai, mobil-mobil pribadi berjejer parkir di atas trotoar. Ruang-ruang bagi pejalan kaki ataupun pesepeda itu pun diserobot, lalu dialihkan menjadi lahan parkir kendaraan umum. Lurah Rawa Buntu, Harun, mengaku sudah berupaya melakukan penertiban di trotoar dari parkir kendaraan.

Namun apa yang dikatakannya berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan, di mana parkir deretan mobil itu bahkan nyaris menutup akses masuk kantor kelurahan."Alhamdulillah untuk di sini saya sudah mensterilkan, jadi enggak terlalu banyak parkir di sini. Karena ini area untuk jogging track, pejalan kaki. Ketika ada yang parkir maka kami bertugas untuk menertibkan. Tapi memang harus dinas terkait turun, karena kalau kita sendiri ya enggak maksimal," ujar Harun di lokasi, Sabtu (3/4/21).
Baru Selesai Dibangun, Trotoar Senilai Rp21 Miliar di Tangsel Ini Jadi Tempat Parkir Liar


Harun pun meminta agar dinas terkait memagar sisi luar jalur pejalan kaki itu dengan tiang-tiang kecil. Dengan demikian, maka tak ada lagi pengendara mobil yang menerobos memarkirkan kendaraan di jalur pedestrian."Kalau terbuka begini kan pasti banyak yang masuk, harusnya dipagar. Itu kewenangan di dinas," ucapnya.

Dikutip dari data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Tangsel, Proyek Pembangunan totoar di Jalan Buaran-Rawa Buntu Raya-Kencana Raya itu menggunakan anggaran APBD tahun 2020 dengan pagu sebesar Rp21 miliar. Baca: DKI Renovasi 40 Rumah di Kampung Melayu dengan Model Panggung

Pengerjaan trotoar itu dikerjakan beriringan dengan pelebaran jalan sepanjang 1.350 meter. Jalan Rawa Buntu sendiri kini memiliki 6 ruas lajur, 3 lajur sebelah kiri jalan dan 3 lajur di arah sebaliknya. Kawasan ini bisa dibilang jalur sibuk, di mana pada sisi jalannya terdapat banyak usaha kuliner dan Ruko bisnis.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Tangsel, Ika SE, menjelaskan, keberadaan parkir liar di atas jalur pedestrian itu sedang disikapi dengan membuat kajian pengadaan parkir di tepi jalan umum."Ini baru rencana ya, kan sebelumnya memang di sana itu ada lahan parkir. Sekarang karena ada pelebaran jalan, lahan parkir jadi berkurang. Jadi saat ini kami sedang mengkaji keberadaan parkir tepi jalan umum," katanya dihubungi terpisah.
Baru Selesai Dibangun, Trotoar Senilai Rp21 Miliar di Tangsel Ini Jadi Tempat Parkir Liar


Menurut Ika, keberadaan parkir tepi jalan itu sangat dimungkinkan sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 96/2015 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas. Namun demikian, belum bisa ditentukan kapan rencana itu bisa diterapkan di lapangan.

"Ini untuk jangka pendeknya, tapi kalau untuk 5 tahun ke depan tentunya VCR (Volume Capacity Ratio) nya udah penuh, enggak boleh lagi, dilarang parkir. Cuma nanti solusinya mungkin harus menyediakan gedung parkir," ujarnya. Dia melanjutkan, Dinas PU harus terlibat dalam mencarikan solusi atas keberadaan parkir liar di sana. Selain itu, nantinya kajian akan melibatkan pula pihak Satpol PP hingga petugas kepolisian.

"Tentunya salah satunya PU yang harus terlibat, karena PU juga kan yang melebarkan jalan. Assessment (penilaian) mereka juga saat ini prihatin, sudah bagus pedestriannya, tapi saat ini malah dipakai parkir," pungkasnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1272 seconds (0.1#10.140)