Unggah Foto Harlah NU ke-98, Anies: Persatuan Sulit Terbangun Apabila Masih Ada Ketimpangan

Minggu, 28 Februari 2021 - 13:13 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjadi pembicara hari ulang tahun Nahdlatul Ulama (NU) ke 98.Foto/Istimewa/IG @aniesbaswedan
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah foto saat menjadi pembicara hari ulang tahun Nahdlatul Ulama (NU) ke 98 di akun Instagramnya, Minggu (28/2/2021). Anies menilai persatuan sulit terbangun apabila masih ada ketimpangan.

Anies mengatakan, Nahdlatul Ulama hadir menjadi salah satu pilar penjaga utama republik ini dan sabuk pengaman perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Itu tidak bisa dilepaskan dari peran para ulama NU sampai usia ke-98 tahun (16 Rajab 1344-16 Rajab 1442) yang patut disyukuri dengan rasa bangga. Ini di antara keberkahan para muassis (pendiri) NU, dari Hadlratusyaikh Hasyim Asy’ari, KH Wahab Chasbullah, KH Bisri Sansuri.

"Ini akan menjadi inspirasi yang menggerakkan bagi kita semua. Hari ini ketimpangan masih menjadi salah satu pekerjaan rumah yang besar untuk bangsa kita ke depan. Kemarin, NU mengambil peran menjadi pilar, pengaman, dan pembentuk perasaan keindonesiaan. Ke depan, NU terus menambahkan dengan menjaga peran mempersatukan atau menjaga persatuan. Sulit membangun persatuan dalam kondisi ketimpangan," tulis akun Instagram @aniesbaswedan yang dikutip Minggu (28/2/2021).

Anies menjelaskan, persatuan harus dibangun dalam perasaan kesetaraan. Persatuan membutuhkan perasaan keadilan, karenanya, gerakan zakat, infak, sedekah yang NU lakukan Insya Allah mampu menjadi penggerak yang efektif untuk membereskan ketimpangan. Mengangkat yang di bawah. Bukan mengecilkan yang besar, melainkan membesarkan yang kecil.

Persis seperti ketika Hadlratusyaikh Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah mendirikan Nahdlatut Tujjar pada 1918, yang menjadi penopang dakwah dan kemandirian ekonomi. Sekaligus menciptakan harmoni sosial. Menghadirkan suasana kesetaraan.



Begitu pula di bidang pendidikan. Insyaallah NU terus menjadi sokoguru seperti perjalanan 100 tahun pertama. Dalam perjalanan seratus tahun kedua nanti, NU bersiap menjadi lokomotif penumbuhan pengusaha di pondok pesantren seluruh Indonesia. Di dalam tubuh NU, harus dimunculkan pribadi-pribadi yang kreatif dan inovatif.

"Saat ini kita dalam suasana pandemi, suasana wabah. Terima kasih NU telah menjadi salah satu garda terdepan di dalam mencegah penyebaran COVID ini. Saat masyarakat sulit NU hadir membantu, dan penyalurannya begitu masif. Sering sekali hal ini luput dari sorotan media, tapi dijamin terlihat di mata Allah dan dicatat di dalam sejarah kontribusi bangsa kita," ungkapnya.

"Selamat Harlah ke-98 NU. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan ridha-Nya atas semua ikhtiar kemajuan yang NU lakukan," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More