Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 1 Juta, Ini Kata Wagub DKI
Rabu, 27 Januari 2021 - 09:15 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara perihal kasus COVID-19 di Indonesia yang menembus angka satu juta kasus pada Selasa (26/1/2021). Foto/SINDOnews
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara perihal kasus COVID-19 di Indonesia yang menembus angka 1.012.350 pada Selasa (26/1/2021). Ariza menuturkan, pertama pihaknya sudah sering menyampaikan bahwa DKI Jakarta akan terus meningkatkan dan mengupayakan ketersediaan berbagai fasilitas.
"Mulai dari RS, laboratorium, ruang ICU, bahkan tempat pemakaman. Kami pastikan, insyaallah, kami bisa terus menyiapkan berbagai fasilitas. Faktanya bahkan tidak kurang dari 24-30% kami ikut melayani warga di luar Jakarta. Artinya kalau tanpa itu, sebetulnya posisi kami tidak pada 84 atau 86% okupansinya. Dikurangin lagi bisa dari 24, mungkin kisarannya tinggal 60an atau 55," kata Ariza di Balai Kota, Rabu (27/1/2021).
Ketua DPD Gerindra DKI itu menambahkan, selama ini Pemprov DKI memberikan pelayanan tidak membedakan, seluruh warga Indonesia apakah orang Jakarta maupun luar Jakarta maka okupansi naik sampai 84-86%. "Yang kedua, kami juga terus melakukan peningkatan, perbaikan, dan penyempurnaan regulasi disesuaikan dengan fakta, data dan kondisi yang ada," tambahnya.
Ketiga, lanjut Ariza, pihaknya terus meningkatkan jumlah aparat yang melakukan pemantauan pengawasan dan penindakan. Pemprov DKI terus meningkatkan sanksi bagi siapa saja apakah warga yang tidak menggunakan masker dan sebagainya, pelaku usaha restoran, perkantoran, pabrik. (Baca juga; Pasien COVID-19 Aktif di Jakarta Turun 670 Kasus )
"Silakan teman-teman apabila seluruh warga menemukan ada yang melanggar peraturan atau Perda yang kita miliki, sampaikan kepada kami di foto atau video kasih keterangan yang cukup akan segera menindak," tutupnya. (Baca juga; DKI Kembali Siapkan Lahan Baru TPU Khusus Jenazah Covid-19 di Kampung Dukuh )
"Mulai dari RS, laboratorium, ruang ICU, bahkan tempat pemakaman. Kami pastikan, insyaallah, kami bisa terus menyiapkan berbagai fasilitas. Faktanya bahkan tidak kurang dari 24-30% kami ikut melayani warga di luar Jakarta. Artinya kalau tanpa itu, sebetulnya posisi kami tidak pada 84 atau 86% okupansinya. Dikurangin lagi bisa dari 24, mungkin kisarannya tinggal 60an atau 55," kata Ariza di Balai Kota, Rabu (27/1/2021).
Ketua DPD Gerindra DKI itu menambahkan, selama ini Pemprov DKI memberikan pelayanan tidak membedakan, seluruh warga Indonesia apakah orang Jakarta maupun luar Jakarta maka okupansi naik sampai 84-86%. "Yang kedua, kami juga terus melakukan peningkatan, perbaikan, dan penyempurnaan regulasi disesuaikan dengan fakta, data dan kondisi yang ada," tambahnya.
Ketiga, lanjut Ariza, pihaknya terus meningkatkan jumlah aparat yang melakukan pemantauan pengawasan dan penindakan. Pemprov DKI terus meningkatkan sanksi bagi siapa saja apakah warga yang tidak menggunakan masker dan sebagainya, pelaku usaha restoran, perkantoran, pabrik. (Baca juga; Pasien COVID-19 Aktif di Jakarta Turun 670 Kasus )
"Silakan teman-teman apabila seluruh warga menemukan ada yang melanggar peraturan atau Perda yang kita miliki, sampaikan kepada kami di foto atau video kasih keterangan yang cukup akan segera menindak," tutupnya. (Baca juga; DKI Kembali Siapkan Lahan Baru TPU Khusus Jenazah Covid-19 di Kampung Dukuh )
(wib)
tulis komentar anda