DKI Klaim Pelanggaran Masker Berkurang Selama PSBB Ketat
Rabu, 14 Oktober 2020 - 13:18 WIB
Foto razia pelanggaran masker. Pemprov DKI Jakarta mengklaim ada penurunan pelanggaran penggunaan masker selama PSBB ketat. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengklaim ada penurunan pelanggaran penggunaan masker selama PSBB ketat . Sedikitnya ada sekitar 60% penurunan pelanggar penggunaan masker tersebut.
Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin mengatakan, jumlah pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 dalam penggunaan masker semakin menurun. Berbeda sebelum PSBB ketat berlaku, pelanggaran penggunaan masker dalam sepekan bisa mencapai 20.000 kasus.
"Pada PSBB ketat turun menjadi 9.000 kasus. Sekitar 60% penurunannya," kata Arifin kepada wartawan, Rabu (14/10/2020). (Baca juga; Hari Ketiga PSBB Transisi, Penumpang di Terminal Kalideres Kurang dari 300 Orang Per Hari )
Arifin menjelaskan, penurunan pelanggaran tersebut bukan berarti terjadinya penurunan pengawasan. Apalagi pada kembalinya masa PSBB transisi yang berlaku sejak Senin 12 Oktober 2020. Menurut dia, pengawasan justru lebih ketat karena banyak sektor yang beroperasi. (Baca juga; Polda Metro Jaya Amankan 1.377 Pendemo, 47 Orang Reaktif Covid-19 )
Arifin melihat masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya kedisiplinan protokol kesehatan COVID-19 dan terbiasa menerapkan 3 M (Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). "Kami bukan hanya menindak, kami juga melakukan sosialisasi pentingnya protokol kesehatan COVID-19," pungkasnya.
Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin mengatakan, jumlah pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 dalam penggunaan masker semakin menurun. Berbeda sebelum PSBB ketat berlaku, pelanggaran penggunaan masker dalam sepekan bisa mencapai 20.000 kasus.
"Pada PSBB ketat turun menjadi 9.000 kasus. Sekitar 60% penurunannya," kata Arifin kepada wartawan, Rabu (14/10/2020). (Baca juga; Hari Ketiga PSBB Transisi, Penumpang di Terminal Kalideres Kurang dari 300 Orang Per Hari )
Arifin menjelaskan, penurunan pelanggaran tersebut bukan berarti terjadinya penurunan pengawasan. Apalagi pada kembalinya masa PSBB transisi yang berlaku sejak Senin 12 Oktober 2020. Menurut dia, pengawasan justru lebih ketat karena banyak sektor yang beroperasi. (Baca juga; Polda Metro Jaya Amankan 1.377 Pendemo, 47 Orang Reaktif Covid-19 )
Arifin melihat masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya kedisiplinan protokol kesehatan COVID-19 dan terbiasa menerapkan 3 M (Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). "Kami bukan hanya menindak, kami juga melakukan sosialisasi pentingnya protokol kesehatan COVID-19," pungkasnya.
(wib)
tulis komentar anda