Peringati May Day, Ribuan Buruh Akan Gelar Aksi di Patung Kuda dan Senayan Besok

Selasa, 30 April 2024 - 11:17 WIB
loading...
Peringati May Day, Ribuan Buruh Akan Gelar Aksi di Patung Kuda dan Senayan Besok
Peringati May Day, ribuan buruh akan menggelar aksi di Patung Kuda Arjuna dan Stadion Madya Senayan, Jakarta Pusat, besok. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ribuan buruh akan menggelar aksi di Patung Kuda Arjuna Monumen Nasional (Monas) dan Stadion Madya Senayan, Jakarta Pusat. Aksi tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada Rabu, 1 Mei 2024, besok

Untuk di Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana Negara pukukl 9.30 - 12.30 WIB. Kemudian sebanyak 50.000 peserta aksi May Day di Istana akan bergerak ke Stadion Madya Senayan, merayakan May Day Fiesta.

May Day 2024 dalam aksi di Istana Negara disebut akan diikuti 50.000 buruh dilanjutkan dengan May Day Fiesta di Stadion Madya Senayan. Titik kumpul di Patung Kuda setelah itu long march ke Bundaran HI dan balik lagi ke Patung Kuda, kemudian Pukul 13.00 bergerak ke Stadion Madya Senayan.



Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan peringatan Hari Buruh Internasional akan diselenggarakan di ratusan kota industri di seluruh Indonesia.

"Sebanyak 200.000 orang lebih akan mengikuti May Day di seluruh Indonesia, antara lain di Jakarta, Bandung, Serang, Surabaya, Semarang, Batam, Makassar, Banjarmasin, Ternate, Mimika, dan lain sebagainya," ujar Said Iqbal, Selasa (20/4/2024).



Said Iqbal mengungkapkan upah buruh selama ini tidak seimbang dengan kenaikan inflasi daerah. Said Iqbal mencontohkan pada 2024, kenaikan upah di Kabupaten Tangerang 1,64%, Kabupaten Bekasi 1,59%, Kabupaten Karawang 1,575, di mana kenaikan tersebut di adalah di bawah nilai inflasi 2024 sebesar 2,8% dan di bawah angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%.

"Kebijakan upah murah ini mengakibatkan upah riil dan daya beli buruh turun sebesar 30-40%. Dengan kata lain, dalam 5 tahun terakhir, upah riil buruh turun dan tidak ada kenaikan upah. Padahal pertumbuhan ekonomi rata-rata naik 5%," katanya.

Said Iqbal mengungkapkan masyarakat dari ekonomi menengah bawah tidak dapat menikmati pertumbuhan ekonomi dengan baik karena harga-harga kebutuhan pokok melonjak tinggi. "Berarti buruh tidak menikmati peningkatan daya beli dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang hanya dinikmati orang kaya," katanya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2472 seconds (0.1#10.140)