PPSU Bersihkan Bekas Bakaran Ban di Jalan Pemuda Rawamangun
Selasa, 13 Oktober 2020 - 17:28 WIB
Petugas PPSU tengah membersihkan bekas bakaran ban mahasiswa UIC di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (13/10/2020). Foto: Okto Rizki Alpino/SINDOnews
JAKARTA - Personel Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, dikerahkan untuk membersihkan bekas ban yang dibakar mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun (UIC) di Jalan Pemuda, Selasa (13/10/2020). Sebelumnya, mahasiswa UIC ini menggelar aksi unjuk rasa tolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dan membakar ban bekas di lokasi.
"Ada tujuh yang ditempatkan di Jalan Pemuda untuk membersihkan sampah sisa pembakaran ban," kata Kasi Ekonomi Pembangunan Kelurahan Rawamangun, Mursalin di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (13/10/2020).
Mursalim menuturkan, tujuh personel itu disiagakan di sekitar lokasi aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja yang dimotori oleh mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun di Jalan Pemuda, Rawamangun. ( )
"Biasanya kalau tidak ada demo, tidak sampai dikerahkan tujuh personel. Karena ada yang bakar ban jadi kita tambah personel ke sini," tuturnya. ( )
Menurut Mursalin, pengerahan personel ke lokasi unjuk rasa sedikit mengganggu kegiatan rutin pembersihan saluran air di permukiman warga. Kegiatan itu biasa dilakukan jelang datangnya musim penghujan sebagai antisipasi untuk meminimalisir banjir.
"Kita rutin lakukan kegiatan pembersihan di permukiman warga. Untuk mengatasi ini sudah kita bagi tugas masing-masing," ujarnya. ( )
"Ada tujuh yang ditempatkan di Jalan Pemuda untuk membersihkan sampah sisa pembakaran ban," kata Kasi Ekonomi Pembangunan Kelurahan Rawamangun, Mursalin di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (13/10/2020).
Mursalim menuturkan, tujuh personel itu disiagakan di sekitar lokasi aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja yang dimotori oleh mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun di Jalan Pemuda, Rawamangun. ( )
"Biasanya kalau tidak ada demo, tidak sampai dikerahkan tujuh personel. Karena ada yang bakar ban jadi kita tambah personel ke sini," tuturnya. ( )
Menurut Mursalin, pengerahan personel ke lokasi unjuk rasa sedikit mengganggu kegiatan rutin pembersihan saluran air di permukiman warga. Kegiatan itu biasa dilakukan jelang datangnya musim penghujan sebagai antisipasi untuk meminimalisir banjir.
"Kita rutin lakukan kegiatan pembersihan di permukiman warga. Untuk mengatasi ini sudah kita bagi tugas masing-masing," ujarnya. ( )
(mhd)
tulis komentar anda