Bima Ingin Ruang Belajar Online Jabar Sinergi dengan Jaga Asa
Kamis, 08 Oktober 2020 - 00:17 WIB
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berharap Ruang Belajar Online (RBO) Jabar bersinergi dengan programnya yakni Jaga Asa (Jaringan Keluarga Asuh). Keinginan itu disampaikan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
"Insya Allah kedepan kita sinergikan program Jaga Asa dengan Ruang Belajar Online agar bisa jalan bersama-sama, karena memang kuncinya adalah sinergi. Jadi, Jaga Asa akan dibuat dan bisa menampung sumbangan gadget atau laptop," katanya saat meresmikan di Warung Bandrek RW.05 Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu 7 Oktober 2020.
Menurutnya sinergitas keduanya bisa menjadi benchmarking di Indonesia, dimana ada kelompok-kelompok belajar di tingkat warga berisi para siswa kurang mampu yang membutuhkan bimbingan dan bantuan, baik secara materi maupun konten pendidikannya.
Bima berpendapat, infrastruktur yang ada harus diimbangi dengan kultur. Dirinya berpikir untuk melibatkan Dasa Wisma, yang terdiri dari para Ibu PKK, karang taruna maupun PLKB. Untuk membantu pendekatan secara kultur sebagai pengawasan.
"Dasa Wisma itu dahsyat. Jika aktif maka anak-anak bisa dibimbing. Tinggal pastikan mereka menjalankan dan menjaga protokol kesehatan. Pengawasan yang dilakukan bisa melengkapi sistem yang telah dibangun," imbuhnya. (Baca Juga: Meski Tolak UU Cipta Kerja, KSPI Tak Demo di depan Gedung DPR)
Dampak pandemi Covid-19 pada kenyataannya, kata Bima lebih dahsyat daripada yang dibayangkan semua pihak. Tidak saja mengancam kesehatan dan menghilangkan nyawa, namun dihadapkan pada ancaman The Lost Generation (generasi yang hilang). Untuk itu dibutuhkan penanganan secara serius agar tidak mengancam pendidikan.
Sementara itu, Ketua Jabar Bergerak Kota Bogor, Yantie Rachim menyampaikan latar belakang didirikannya Ruang Belajar Online. Ada beberapa persoalan para pelajar dalam mengikuti PJJ selama ini, diantaranya keterbatasan bimbingan orang tua, gadget tidak memadai dan ketidakmampuan orang tua dalam menyediakan kuota internet.
"Sementara tujuan utama yang ingin dicapai diantaranya sebagai upaya pemenuhan hak belajar bagi anak, pemerataan belajar online dan mengurangi beban moril maupun materil," katanya. ( )
Ruang Belajar Online di Warung Bandrek RW 5 Kelurahan Bondongan ini merupakan pilot project tahap I. Untuk tahap II rencananya akan ada 6 titik yang tersebar di 6 Kecamatan Kota Bogor. Sementara ini, untuk kebutuhan gadget, Jabar Bergerak Kota Bogor berhasil mengumpulkan sebanyak 59 gadget dari 84 gadget yang dibutuhkan.
Yantie berharap apa yang telah dilakukan Jabar Bergerak Kota Bogor mampu menjadi solusi dalam pemerataan belajar secara daring di tengah pandemi. Selain itu kekurangan gadget segera terpenuhi.
Hadir dalam peresmian, Pembina Jabar Bergerak Kota Bogor, Yane Ardian, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Fahrudin dan pihak yang membantu dalam pelaksanaan Ruang Belajar Online Warung Bandrek.
"Insya Allah kedepan kita sinergikan program Jaga Asa dengan Ruang Belajar Online agar bisa jalan bersama-sama, karena memang kuncinya adalah sinergi. Jadi, Jaga Asa akan dibuat dan bisa menampung sumbangan gadget atau laptop," katanya saat meresmikan di Warung Bandrek RW.05 Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu 7 Oktober 2020.
Menurutnya sinergitas keduanya bisa menjadi benchmarking di Indonesia, dimana ada kelompok-kelompok belajar di tingkat warga berisi para siswa kurang mampu yang membutuhkan bimbingan dan bantuan, baik secara materi maupun konten pendidikannya.
Bima berpendapat, infrastruktur yang ada harus diimbangi dengan kultur. Dirinya berpikir untuk melibatkan Dasa Wisma, yang terdiri dari para Ibu PKK, karang taruna maupun PLKB. Untuk membantu pendekatan secara kultur sebagai pengawasan.
"Dasa Wisma itu dahsyat. Jika aktif maka anak-anak bisa dibimbing. Tinggal pastikan mereka menjalankan dan menjaga protokol kesehatan. Pengawasan yang dilakukan bisa melengkapi sistem yang telah dibangun," imbuhnya. (Baca Juga: Meski Tolak UU Cipta Kerja, KSPI Tak Demo di depan Gedung DPR)
Dampak pandemi Covid-19 pada kenyataannya, kata Bima lebih dahsyat daripada yang dibayangkan semua pihak. Tidak saja mengancam kesehatan dan menghilangkan nyawa, namun dihadapkan pada ancaman The Lost Generation (generasi yang hilang). Untuk itu dibutuhkan penanganan secara serius agar tidak mengancam pendidikan.
Sementara itu, Ketua Jabar Bergerak Kota Bogor, Yantie Rachim menyampaikan latar belakang didirikannya Ruang Belajar Online. Ada beberapa persoalan para pelajar dalam mengikuti PJJ selama ini, diantaranya keterbatasan bimbingan orang tua, gadget tidak memadai dan ketidakmampuan orang tua dalam menyediakan kuota internet.
"Sementara tujuan utama yang ingin dicapai diantaranya sebagai upaya pemenuhan hak belajar bagi anak, pemerataan belajar online dan mengurangi beban moril maupun materil," katanya. ( )
Ruang Belajar Online di Warung Bandrek RW 5 Kelurahan Bondongan ini merupakan pilot project tahap I. Untuk tahap II rencananya akan ada 6 titik yang tersebar di 6 Kecamatan Kota Bogor. Sementara ini, untuk kebutuhan gadget, Jabar Bergerak Kota Bogor berhasil mengumpulkan sebanyak 59 gadget dari 84 gadget yang dibutuhkan.
Yantie berharap apa yang telah dilakukan Jabar Bergerak Kota Bogor mampu menjadi solusi dalam pemerataan belajar secara daring di tengah pandemi. Selain itu kekurangan gadget segera terpenuhi.
Hadir dalam peresmian, Pembina Jabar Bergerak Kota Bogor, Yane Ardian, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Fahrudin dan pihak yang membantu dalam pelaksanaan Ruang Belajar Online Warung Bandrek.
(mhd)
tulis komentar anda