Politikus Perempuan Golkar Minta Pemkot Bogor Maksimal Bantu Korban Longsor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus perempuan Partai Golkar , Melli Darsa, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera maksimalkan langkah-langkah efektif untuk mengurangi dampak langsung yang dirasakan korban bencana longsor di Lebak Katin, Bogor.
Aktivis perempuan ini menilai, longsor yang terjadi dan menyebabkan dua orang meninggal dunia menjadi tanggung jawab bersama.
"Saya turut berduka dengan longsor yang terjadi. Ini menjadi peringatan buat kita semua, Pemkot, warga dan seluruh elemen masyarakat bahwa mitigasi bencana menjadi wajib dilakukan di tengah anomali cuaca ekstrem," kata Melli Darsa, Selasa (26/3/2024).
Melli berharap, Pemkot Bogor dapat memberikan bantuan tempat tinggal sementara yang layak bagi korban bencana longsor. Selain itu, korban diharapkan tidak kekurangan makan dan minum, selimut dan sebagainya.
Pemkot juga diharapkan memberi bantuan kepada anak-anak korban longsor baik dari sisi pendidikan maupun traumatik.
"Pendampingan mental dan spritual atau psikososial perlu dilakukan kepada keluarga korban. Jika ada Anak-anak yang terpaksa tidak sekolah karena bencana perlu dibantu komunikasi dengan pihak sekolah," ujarnya.
Melli meminta DPD Golkar kota Bogor untuk mendorong pemerintah Kota Bogor mempersiapkan sedini mungkin dalam menghadapi cuaca ekstrem. Mulai dari preventif maupun kuratif.
Koordinasi dengan BMKG terkait cuaca ekstrem dibutuhkan untuk membangun early warning system di wilayah wilayah yang telah dipetakan rawan bencana.
"Audit infrastruktur seperti jembatan dan bangunan publik, audit kekuatan pohon pohon besar, bangun early warning system yang cepat dan efektif sehingga jika bencana terjadi, pihak Pemkot sudah mengantisipasi mulai dari logistik, shelter dan lain-lain. Ini kerja bersama seluruh stakeholder," tutup Melli.
Seperti diketahui, lima rumah di Kelurahan Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, tertimpa tebing longsor imbas hujan deras yang mengguyur daerah tersebut pada Minggu (24/3/2024).
"Dua orang dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh.
Hidayatulloh mengatakan, korban yang meninggal dunia akibat longsor tersebut berinisial S (65) dan T (52).
Aktivis perempuan ini menilai, longsor yang terjadi dan menyebabkan dua orang meninggal dunia menjadi tanggung jawab bersama.
"Saya turut berduka dengan longsor yang terjadi. Ini menjadi peringatan buat kita semua, Pemkot, warga dan seluruh elemen masyarakat bahwa mitigasi bencana menjadi wajib dilakukan di tengah anomali cuaca ekstrem," kata Melli Darsa, Selasa (26/3/2024).
Melli berharap, Pemkot Bogor dapat memberikan bantuan tempat tinggal sementara yang layak bagi korban bencana longsor. Selain itu, korban diharapkan tidak kekurangan makan dan minum, selimut dan sebagainya.
Pemkot juga diharapkan memberi bantuan kepada anak-anak korban longsor baik dari sisi pendidikan maupun traumatik.
"Pendampingan mental dan spritual atau psikososial perlu dilakukan kepada keluarga korban. Jika ada Anak-anak yang terpaksa tidak sekolah karena bencana perlu dibantu komunikasi dengan pihak sekolah," ujarnya.
Melli meminta DPD Golkar kota Bogor untuk mendorong pemerintah Kota Bogor mempersiapkan sedini mungkin dalam menghadapi cuaca ekstrem. Mulai dari preventif maupun kuratif.
Koordinasi dengan BMKG terkait cuaca ekstrem dibutuhkan untuk membangun early warning system di wilayah wilayah yang telah dipetakan rawan bencana.
"Audit infrastruktur seperti jembatan dan bangunan publik, audit kekuatan pohon pohon besar, bangun early warning system yang cepat dan efektif sehingga jika bencana terjadi, pihak Pemkot sudah mengantisipasi mulai dari logistik, shelter dan lain-lain. Ini kerja bersama seluruh stakeholder," tutup Melli.
Seperti diketahui, lima rumah di Kelurahan Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, tertimpa tebing longsor imbas hujan deras yang mengguyur daerah tersebut pada Minggu (24/3/2024).
"Dua orang dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh.
Hidayatulloh mengatakan, korban yang meninggal dunia akibat longsor tersebut berinisial S (65) dan T (52).
(maf)