5 Fakta Eks Gubernur Jakarta Henk Ngantung, Seniman Teman Chairil Anwar yang Dituduh Antek PKI

Rabu, 15 Mei 2024 - 06:02 WIB
Statusnya yang mulai dikenal sebagai seniman ternama turut mengenalkannya dengan orang-orang penting dalam negeri. Hal ini tak terkecuali Presiden Soekarno.

Sempat dibujuk untuk bergabung sebagai anggota Dewan Nasional (cikal bakal Dewan Pertimbangan Agung), Soekarno waktu itu juga punya ambisi untuk membuat Ibu kota Jakarta terlihat lebih indah dan tertata.

Akhirnya, dia memiliki ide untuk mencari pemimpin yang dapat mewujudkan ambisinya dan sosok tersebut mengarah ke Henk Ngantung.

3. Gubernur Beretnis Tionghoa Pertama di Jakarta

Pada 1960, Henk Ngantung ditunjuk menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk mendampingi Soemarno. Beberapa waktu berselang, dia naik jabatan dan dipercaya menjadi Gubernur DKI Jakarta tepatnya tahun 1964.

Posisi Gubernur Jakarta ditempati Henk Ngantung menggantikan Soemarno yang naik level menjadi Menteri Dalam Negeri. Hal ini membuatnya tercatat sebagai gubernur pertama di Jakarta yang beretnis Tionghoa.

Pada penunjukannya, Soekarno ingin Henk Ngantung menggunakan bakatnya untuk mempercantik Jakarta. Setelahnya, isi kota pun mulai dibangun ikon-ikon yang memantik semangat kebangsaan.

Secara tidak langsung, Henk Ngantung menjadi sosok yang meletakkan fondasi penting pembangunan Jakarta sebagai ibu kota yang tertata dan indah. Sekalipun periode kepemimpinannya cukup singkat yakni hanya 11 bulan saja.

4. Dituduh Pendukung PKI

Sejak diangkat menjadi Gubernur Jakarta sebenarnya sudah muncul pandangan negatif dari berbagai pihak tentang Henk Ngantung. Tergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra), dia dianggap sebagai antek PKI.

Bahkan, setelah lengser Henk Ngantung masih dicap sebagai pendukung PKI. Kondisi tersebut membuat kelangsungan hidupnya bersama keluarga menjadi susah.

5. Akhir Hayat

Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, Henk Ngantung menjalani hidup dengan menjual lukisan. Masa tuanya dijalani dengan sakit-sakitan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More