Banjir di Mutiara Pluit sisakan genteng rumah
A
A
A
Sindonews.com - Meluapkan Kali Sabi dan Kali Ledug mengakibatkan 2.921 KK di Perumahan Total Persada dan Mutiara Pluit, Kota Tangerang terpaksa mengungsi.
Banjir di dua lokasi ini bahkan mencapai genteng rumah atau sekira 2-2,5 meter.
"Untuk di Mutiara Pluit ketinggian air untuk titik terdalam mencapai 2,5 meter, dan hanya terlihat atap-atap saja untuk yang sangat dekat dengan Sungai," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah di lokasi, Kamis (30/1/2014).
Sementara untuk di Perumahan Total Persada kata Arief saat ini masih mencapai 2 meter dititik terdalam.
"Tapi informasinya sudah mulai turun sedikit demi sedikit, semoga saja segera surut, kasihan warga yang sudah bolak balik kebanjiran bulan ini," tegasnya.
Sementara itu, Camat Priuk, Engkos Zarkasih mengatakan untuk didua perumahan tersebut tercatat sebanyak 2.921 kepala keluarga yang kebanjiran dan terpaksa mengungsi.
Rumiah, salah seorang warga Perumahan Mutiara Pluit mengatakan air sudah beberapa hari menggenangi rumahnya, dan banjir diakhir Januari ini terparah dibandingkan banjir sebelumnya.
"Banjir kali ini parah lebih besar dari yang sebelumnya, semoga saja segera surut agar kami bisa kembali ke rumah," tuturnya.
Hingga saat ini posko-posko pengungsian warga terus dibanjiri bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah setempat ataupun pihak swasta.
Banjir di dua lokasi ini bahkan mencapai genteng rumah atau sekira 2-2,5 meter.
"Untuk di Mutiara Pluit ketinggian air untuk titik terdalam mencapai 2,5 meter, dan hanya terlihat atap-atap saja untuk yang sangat dekat dengan Sungai," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah di lokasi, Kamis (30/1/2014).
Sementara untuk di Perumahan Total Persada kata Arief saat ini masih mencapai 2 meter dititik terdalam.
"Tapi informasinya sudah mulai turun sedikit demi sedikit, semoga saja segera surut, kasihan warga yang sudah bolak balik kebanjiran bulan ini," tegasnya.
Sementara itu, Camat Priuk, Engkos Zarkasih mengatakan untuk didua perumahan tersebut tercatat sebanyak 2.921 kepala keluarga yang kebanjiran dan terpaksa mengungsi.
Rumiah, salah seorang warga Perumahan Mutiara Pluit mengatakan air sudah beberapa hari menggenangi rumahnya, dan banjir diakhir Januari ini terparah dibandingkan banjir sebelumnya.
"Banjir kali ini parah lebih besar dari yang sebelumnya, semoga saja segera surut agar kami bisa kembali ke rumah," tuturnya.
Hingga saat ini posko-posko pengungsian warga terus dibanjiri bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah setempat ataupun pihak swasta.
(ysw)