Pasar Jaya Sebut Panic Buying Hanya Dilakukan Orang Berduit
A
A
A
JAKARTA - Perumda Pasar Jaya pastikan tidak ada kelangkaan masker dan bahan pokok pasca adanya temuan dua korban virus corona di Indonesia. Sedikitnya akan ada 10.000 pack masker yang telah dipesan oleh perusahaan pelat merah itu.
Direktur Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, saat ini pihaknya belum mendapatkan ada panic buying setelah adanya temuan korban virus corona di Depok, Jawa Barat. Menurutnya, hingga saat ini stok makanan dan masker masih ada. Bahkan, pihaknya telah memesan 10.000 pack masker.
"Tenang, jangan panik, waspada tetap. Stok makanan aman dan masker lagi kami order," kata Arief kepada wartawan, Senin (2/3/2020). (Baca Juga: Panik Penyebaran Corona, Warga Jakarta Borong Makanan di Supermarket
Arief menjelaskan, 10.000 pack masker tersebut nantinya akan didistribusikan sampai ke tingkat kelurahan. Dia menargetkan paling lama, Kamis 5 Maret 2020 sudah terdistribusikan. Menurutnya, memang perlu adanya pembatasan penggunaan masker, namun itu kembali kepada kesadaran masyarakat.
Arief mengakui, bahwa telah terjadi panic buying di sejumlah retail di Jakarta. Khususnya di Jakarta Barat dan Utara yang umumnya kelas menengah ke atas.
"Di Jakarta Barat dan Utara memang, mereka pada orang berduit semua itu. Kami juga bilang di ranch market panic buying. Pasar Jaya enggak ada apa-apa kok," pungkasnya. (Baca Juga: Menkes Sebut Tak Semua Orang Kontak Fisik Tertular Corona(mhd)
Direktur Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, saat ini pihaknya belum mendapatkan ada panic buying setelah adanya temuan korban virus corona di Depok, Jawa Barat. Menurutnya, hingga saat ini stok makanan dan masker masih ada. Bahkan, pihaknya telah memesan 10.000 pack masker.
"Tenang, jangan panik, waspada tetap. Stok makanan aman dan masker lagi kami order," kata Arief kepada wartawan, Senin (2/3/2020). (Baca Juga: Panik Penyebaran Corona, Warga Jakarta Borong Makanan di Supermarket
Arief menjelaskan, 10.000 pack masker tersebut nantinya akan didistribusikan sampai ke tingkat kelurahan. Dia menargetkan paling lama, Kamis 5 Maret 2020 sudah terdistribusikan. Menurutnya, memang perlu adanya pembatasan penggunaan masker, namun itu kembali kepada kesadaran masyarakat.
Arief mengakui, bahwa telah terjadi panic buying di sejumlah retail di Jakarta. Khususnya di Jakarta Barat dan Utara yang umumnya kelas menengah ke atas.
"Di Jakarta Barat dan Utara memang, mereka pada orang berduit semua itu. Kami juga bilang di ranch market panic buying. Pasar Jaya enggak ada apa-apa kok," pungkasnya. (Baca Juga: Menkes Sebut Tak Semua Orang Kontak Fisik Tertular Corona(mhd)