Rekaman CCTV Pembunuhan Siswi SMK Baranangsiang Dikirim ke FBI
A
A
A
BOGOR - Hampir dua bulan kasus penusukan hingga menewaskan Andriana Yubelia Noven Cahya, siswi SMK Baranangsiang , oleh pria tak dikenal di Gang Sempit samping Masjid Raya, Jalan Riau, Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor belum juga terungkap.
Tak adanya saksi dan minimnya barang bukti menjadi kendala kepolisian dalam menangkap pelaku. Meski wajah pelaku sempat terekam Camera Circuit Television (CCTV) yang terpasang di sekitar lokasi kejadian, tetap saja petugas kesulitan lantaran rendahnya kualitas resolusi kamera tersebut.
Atas dasar itu, penyidik Polresta Bogor Kota meminta bantuan Federal Berau Investigation (FBI) Amerika Serikat. Bahkan, menurut Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser saat dikonfirmasi mengaku rekaman video tersebut sudah diserahkan dan sedang dalam penelitian. (Baca Juga: Polisi Pastikan Pembunuh Siswi SMK Baranangsiang Masih Misterius)
"Iya sudah kita serahkan rekaman video CCTV itu ke FBI melalui perwakilannya di Jakarta lalu dibawa ke Amerika Serikat untuk melakukan penelitian digital forensik," jelasnya, Minggu (03/03).
Menurutnya, FBI memiliki alat yang berfungsi memperjelas tampilan dari rekaman sebuah video, sehingga diharapkan bisa mengungkap identitas pelaku yang hingga saat ini masih dicari kepolisian.
Saat ditanya terkait jumlah saksi, pihaknya mengaku sudah memeriksa lebih dari 30 orang. Namun belum ada satupun yang terindikasi atau mengarah pada pelaku. Pihaknya berharap alat canggih yang dimiliki FBI dapat membantu dalam mengidentifikasi wajah pelaku pembunuhan itu.
"Sebab nanti di sana dicek, yang tadinya blur jadi bisa terbaca lebih jelas. Yang jelas kita bukan pinjam alat itu ya,” katanya. (Baca Juga: Kesulitan Ungkap Pembunuhan Siswi SMK Bogor, Polda Jabar Minta Bantuan FBI)
Kemudian ia juga mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari pihak perwakilan FBI di Jakarta, proses digital forensik itu ditargetkan bisa selesai sekitar satu bulan. "Iya, kemarin mereka janji sama saya satu bulan bisa selesai," tuturnya.
Tak adanya saksi dan minimnya barang bukti menjadi kendala kepolisian dalam menangkap pelaku. Meski wajah pelaku sempat terekam Camera Circuit Television (CCTV) yang terpasang di sekitar lokasi kejadian, tetap saja petugas kesulitan lantaran rendahnya kualitas resolusi kamera tersebut.
Atas dasar itu, penyidik Polresta Bogor Kota meminta bantuan Federal Berau Investigation (FBI) Amerika Serikat. Bahkan, menurut Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser saat dikonfirmasi mengaku rekaman video tersebut sudah diserahkan dan sedang dalam penelitian. (Baca Juga: Polisi Pastikan Pembunuh Siswi SMK Baranangsiang Masih Misterius)
"Iya sudah kita serahkan rekaman video CCTV itu ke FBI melalui perwakilannya di Jakarta lalu dibawa ke Amerika Serikat untuk melakukan penelitian digital forensik," jelasnya, Minggu (03/03).
Menurutnya, FBI memiliki alat yang berfungsi memperjelas tampilan dari rekaman sebuah video, sehingga diharapkan bisa mengungkap identitas pelaku yang hingga saat ini masih dicari kepolisian.
Saat ditanya terkait jumlah saksi, pihaknya mengaku sudah memeriksa lebih dari 30 orang. Namun belum ada satupun yang terindikasi atau mengarah pada pelaku. Pihaknya berharap alat canggih yang dimiliki FBI dapat membantu dalam mengidentifikasi wajah pelaku pembunuhan itu.
"Sebab nanti di sana dicek, yang tadinya blur jadi bisa terbaca lebih jelas. Yang jelas kita bukan pinjam alat itu ya,” katanya. (Baca Juga: Kesulitan Ungkap Pembunuhan Siswi SMK Bogor, Polda Jabar Minta Bantuan FBI)
Kemudian ia juga mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari pihak perwakilan FBI di Jakarta, proses digital forensik itu ditargetkan bisa selesai sekitar satu bulan. "Iya, kemarin mereka janji sama saya satu bulan bisa selesai," tuturnya.
(ysw)